Sumber :
- VIVAnews/Tudji Martudji
VIVAnews
- Sejumlah ruas jalan di Kabupaten Kediri masih dipenuhi material abu letusan Gunung Kelud, Sabtu, 15 Februari 2013. Ketebalan pasir lembut yang menutup jalanan itu bervariasi, antara 2 sampai 20 cm. Jalanan pun menjadi licin.
"Kalau tidak hati-hati bisa jatuh," kata Patmi, ibu penjual nasi yang menempati teras rumahnya di Jalan Kapten Tendean.
Baca Juga :
Kenaikan Tarif Cukai Disarankan Moderat Menyesuaikan Inflasi agar Tidak Suburkan Rokok Ilegal
"Kalau tidak hati-hati bisa jatuh," kata Patmi, ibu penjual nasi yang menempati teras rumahnya di Jalan Kapten Tendean.
Baca Juga :
Viral di Media Sosial Tawuran Brutal Antar Pelajar, 3 Pelaku Terancam Hukuman Penjara 10 Tahun
Hal sama juga dibenarkan Dedi, anggota polisi BKO dari Polda Jatim. Dia mengatakan tak sedikit pengendara motor yang jatuh akibat abu yang menutup jalanan itu. "Tadi malam seorang wanita berboncengan terjatuh, karena jalan licin," katanya.
Di kawasan yang terletak 30 kilometer dari puncak Kelud ini ketebalan abu sampai 15 cm. Di tempat lainnya juga sama, bahkan di Simpang Lima Gumul abu di jalanan itu lebih tebal. Tak seperti sehari sebelumnya, hari ini sinar matahari mampu memberikan cahaya.
Sementara, aktivitas warga pasca letusan, khususnya yang di luar zona bahaya, di luar radius 20 kilometer dari kepundan, sebagian terlihat membersihkan rumah, mengais reruntuhan dan mengumpulkan pasir yang menggunung.
Pemandangan lainnya, banyak teras rumah yang ambrol karena tak kuat menahan pasir di atasnya, seperti rumah Sugianto. "Ambrol kemarin, saat letusan," ujar Sugianto.
Teras beratap seng ukuran lebar 5 meter dan panjang 3 meter itu ringsek menutup pintu utama menuju ruang tamu. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Hal sama juga dibenarkan Dedi, anggota polisi BKO dari Polda Jatim. Dia mengatakan tak sedikit pengendara motor yang jatuh akibat abu yang menutup jalanan itu. "Tadi malam seorang wanita berboncengan terjatuh, karena jalan licin," katanya.