Bentrok di Pulau Haruku, 4 Rumah Terbakar dan 1 Warga Tewas

Bentrok warga di Sigi Sulawesi Tengah
Sumber :
  • ANTARA
VIVAnews
Airlangga Dapat Dukungan Satkar Ulama jadi Ketum Golkar Lagi, Didoakan Menang Aklamasi
- Konflik antar warga Desa Pelauw dan Desa Kailolo di Kecamatan Pulau Haruku kembali pecah pada Kamis dini hari, 13 Februari 2014. EmpatĀ  rumah warga desa Pelauw terbakar, satu warga Kailolo tewas yang diduga karena tembakan senjata rakitan.

Sengketa Pilpres Dinilai Jadi Pembelajaran, Saatnya Prabowo-Gibran Ayomi Semua Masyarakat

Dari informasi yang dikumpulkan, bentrok warga ini pecah pada pukul 05.00 WIT di perbatasan Desa Pelauw. Selain menyebabkan korban jiwa, dua warga Pelauw juga harus menjalani perawatan medis di RSU Masohi Maluku Tengah akibat luka terkena bom molotov.
Mengganas di Piala Asia, Timnas Indonesia U-23 Jadi Perbincangan di Qatar


Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease Ajun Komisaris Besar (Pol) I Putu Bintang Juliana mengatakan, menjelang siang kondisi sudah dapat dikuasai polisi.


"Kami juga sudah bertemu dengan tokoh masyarakat Pelauw," ujar Kapolres kepada
VIVAnews.
Adapun terkait pemicu bentrok, Bintang belum bisa menjelaskan secara detail.


Ratusan aparat dari TNI/Polri hingga siang ini masih bersiaga untuk mengamankan perbatasan ke dua desa. Ada 1 SST (Satuan Setingkat Peleton) Brimob dan 1 SST yon 731 bantuan yang tiba di Haruku untuk membantu perkuatan di Polsek Haruku dan Koramil. Saat ini sudah ada 4 SST yang melaksanakan pengamanan di Haruku.


Kapolres menambahkan bahwa untuk mendamaikan kedua belah pihak dan mencegah bentrok yang meluas, Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah telah mengumpulkan seluruh pihak termasuk Waka Polres, Kasdim, Raja Pelauw dan beberapa tokoh masyarakat setempat.


"Kita berusaha untuk membahas perdamaian kedua belah pihak, sehingga tidak menjadi konflik yang meluas lagi," kata Kapolres


Untuk diketahui, pada tahun 2009 silam di bulan Februari juga terjadi bentrok antar kedua desa dan menelan dua korban tewas. Kedua desa sebenarnya memiliki hubungan emosional yang sakral karena diikat oleh nilai-nilai adat. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya