Cerita di Balik Tabur Bunga Lee Kuan Yew di Pusara Usman-Harun

Pemakaman Usman
Sumber :
  • Koleksi Museum Purna Bakti Pertiwi
VIVAnews -
MPV Semewah Alphard Ini Bisa Melesat Sekencang Mobil Sport
  Singapura meradang. Negeri jiran ini tidak terima Indonesia menyematkan salah satu kapal fregatnya dengan nama Usman-Harun. Dua pahlawan Dwikora ini dianggap teroris di negeri itu paska peledakan bom di MacDonald House, Orchad Road, Singapura pada 10 Maret 1965 silam.

Hubungan Tak Baik, Ruben Onsu dan Jordi Onsu Sudah Setahun Tak Berkomunikasi

Masalah Usman-Harun yang dihukum mati di Penjara Changi, 17 Oktober 1968, seperti dituturkan Juru Bicara Khusus Presiden RI Teuku Faizasyah, sebetulnya sudah selesai dan menjadi bagian sejarah masa lalu. Apalagi, mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew pernah melakukan tabur bunga ke pusara Usman dan Harun di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Viral Curhat Pratama Arhan ke Azizah Salsha Usai Timnas U-23 vs Australia Bikin Gemes Netizen


Soal tabur bunga ini, Abdul Rahman Ramly punya cerita sendiri. Dalam buku "Soeharto, The Untold Stories", Ramly yang saat itu berpangkat Letnan Kolonel Angkatan Darat menceritakan, ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai
liasion officer
yang mewakili pemerintah Indonesia. Saat itu RI belum punya hubungan diplomatik dengan Singapura.


Saat itu Soeharto merinci apa saja yang harus dilakukannya. Sebagai panglima tertinggi, Soeharto berusaha semaksimal mungkin membela kehormatan anak buahnya. Segala upaya dilakukan meski kedua anggota Korps Komando Operasi  (KKO) itu akhirnya tetap dihukum gantung.


Pembelaan dan penghormatan kepada anak buah yang gugur sebagai bunga bangsa itu, kata Ramly, ditunjukkan Soeharto ketika PM Lee Kuan Yew ingin berkunjung ke Indonesia dua tahun setelah hukuman mati dilaksanakan.


"Pak Harto  mempersilakan PM Lee datang dengan syarat harus meletakkan karangan bunga langsung di makam Usman dan Harun di Taman Makam Pahlawan Kalibata, bukan di tempat yang biasanya tamu negara meletakkan karangan bunga, di kaki tugu makam pahlawan," Ramly menuturkan.


Syarat itu, ujar dia, sungguh tidak lazim, namun entah dengan pertimbangan apa, PM Lee setuju meletakkan karangan bunga di makam Usman dan Harun. Baru setelah itu hubungan Jakarta-Singapura membaik.


Namun hubungan dua negara ini kembali memanas setelah Indonesia bersikukuh tidak akan mengganti nama KRI-nya yang akan tiba di tanah air Juni 2014 nanti. Pemberian nama Usman dan Harun sudah sesuai prosedur dan proses yang panjang. Dan, sudah lazim pula KRI diberi nama pahlawan nasional. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya