Padamkan Api di Hutan Sumatera, BNPB Sewa 2 Helikopter Australia

Ilustrasi/Kebakaran hutan di Pelalawan, Riau
Sumber :
  • Antara/ FB Anggoro
VIVAnews
KPU Plans to Set Election Result on March 20
– Kebakaran hutan meluas di Sumatera karena hujan yang belum merata di wilayah itu, Selasa 11 Februari 2014. Untuk menanggulanginya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyiapkan strategi mengebom titik-titik api dengan air.

Polisi Periksa Amy BJ WNA Korea yang Laporkan Tisya Erni Hari Ini

“Kami sedang proses menyewa dua helikopter
Kampung Bahari Kembali Diacak-acak Polisi, 7 Bandar Narkoba jadi Tersangka
water bomb dari Australia. Ini untuk menambah kekuatan pemadaman titik api,” kata Kepala BNPB Syamsul Maarif di Jakarta.


Selama ini, pemadaman api dilakukan oleh satu pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara, satu pesawat Casa milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan helikoter milik BNPB. Namun armada pemadaman api itu dinilai masih kurang. Itu sebabnya BNPB menyewa dua helikopter Australia.


Syamsul mengatakan, pemadaman kebakaran hutan akan difokuskan di Sumatera. “Jumlah titik api di sana bertambah. Berdasarkan laporan terakhir ada 150 titik. Kalau titik api di Kalimantan jumlahnya berkurang,” ujarnya.


Kepala BNPB itu menyesalkan perilaku masyarakat dan pengusaha yang melakukan pembakaran lahan. “Berdasarkan analisis kami, 90 persen kebakaran hutan disebabkan oleh pembakaran hutan saat membuka lahan,” kata dia.


BNPB telah berkoordinasi dengan Mabes Polri, Panglima TNI, dan Kementerian Kehutanan untuk menindak para pelaku pembakaran hutan. Selain itu, BNPB berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memantau cuaca.


“Dari laporan yang masuk, kemungkinan minggu depan hujan turun di titik-titik api itu,” kata Syamsul. Ia berharap hujan pekan depan dapat menurunkan jumlah titik api secara signifikan.


Sementara Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB‎ Sutopo Purwo Nugroho mengingatkan semua pihak untuk tidak kecolongan lagi dengan bencana asap yang menyelimuti negara-negara tetangga RI seperti Singapura dan Malaysia. “Penanganan harus total. Bencana harus ditangani dengan kolaborasi antarberbagai pihak,” kata dia.


Untuk itu diperlukan operasi darat dan udara untuk memadamkan api. Operasi darat dilakukan dengan mengerahkan tim dari TNI, Polri, Manggala Agni, Satpol PP, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan lain-lain. Sementara operasi udara dengan pengeboman air dan teknologi modifikasi cuaca atau hujan buatan. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya