Mantan KSAD: Indonesia Jangan Sampai Dipermalukan Negara Lain

Pramono Edhie Wibowo
Sumber :
  • Antara/ Reno Esnir

VIVAnews - Mantan Kepala Staf Angkatan Darat Panglima TNI, Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo, menegaskan pentingnya menjaga kehormatan bangsa dan negara dalam melaksanakan hubungan antar negara. Pernyataan Edhie menyikapi beberapa sikap yang dilakukan negara tetangga terhadap bangsa Indonesia belakangan ini.

Protes Singapura terhadap penamaan KRI Harun Usman, dugaan pembakaran kapal dan penganiayaan terhadap nelayan asal Merauke oleh tentara Papua Nugini, dan pengusiran imigran gelap asal Timur Tengah oleh Australia ke wilayah Indonesia.

"Kita wajib menjaga kedaulatan, kewibawaan dan kehormatan bangsa dan negara di mata dunia, khususnya negara tetangga," kata Pramono dalam keterangan pers hari ini.

Untuk dapat melindungi keutuhan wilayah dan keamanan warga negaranya, Indonesia harus tetap berdaulat, berwibawa dan dihormati. Meski begitu, lanjutnya, tanpa jadi menakut-nakuti negara tetangga. Tapi tetap tegas dalam menyelesaikan segara masalah dengan negara lain.

"Indonesia adalah bangsa dan negara yang besar, jangan sampai kita dipermalukan bangsa lain karena kurang tegas menyelesaikan konflik," kata peserta konvensi Partai Demokrat itu.

Kata Pramono, berdasarkan pengalamanya selama 33 tahun lebih di militer, konflik justru kerap terjadi antar negara tetangga.

"Saya minta agar negara tetangga tetap berlaku baik dan menghormati kedaulatan dan hak masing-masing negara. Serta menghindari tindakan-tindakan provokasi yang berpotensi menimbulkan ketegangan dan konflik berkelanjutan,” kata Edhie.

Arab Saudi Kemungkinan Ikut Ajang Miss Universe, Kandidat Lagi Diseleksi Ketat

Penganiayaan Nelayan

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan tim investigasi Angkatan Laut (AL) tengah mengusut kasus penyiksaan nelayan asal Merauke oleh tentara Papua Nugini. Muncul kabar para nelayan RI itu disiksa saat mencari ikan di dekat perbatasan laut dua negara.

"Tunggu hasilnya. Kami juga ingin tahu lebih dalam apa motivasi kok sampai seperti itu," kata Moeldoko.

Hal pertama yang akan dipastikan TNI AL, imbuhnya, adalah lokasi penyiksaan dan bagaimana kejadian yang sebenarnya. "Apakah betul di perbatasan atau di wilayah mereka? Lalu kenapa harus pakai kekerasan seperti itu. Itu harus didalami," kata dia.

Moeldoko sendiri mengaku belum mengetahui siapa sebenarnya yang melakukan aksi biadab terhadap nelayan Indonesia itu. Tapi, sejauh ini, diduga yang melakkan adalah militer Papua Nugini. "Di situ simbol-simbolnya tentara," kata dia. [Baca selengkapnya ]

Orangtua Anak yang Tabrakkan Mobil di Mall Jadi Konsumen Chery

(ren)

Parto Dijenguk Akri dan Eko Patrio

Tetap Kompak, Momen Eko dan Akri Jenguk Parto, Minta Penggemar Jangan Khawatir Hal Ini

Dalam kesempatan itu, Akri juga meminta kepada penggemar ataupun teman-teman dari Parto agar tidak perlu khawatir karena saat ini kondisi kesehatan sang komedian.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024