Ombak Tinggi Halangi Pencarian Nelayan Indonesia yang Hilang di Papua

Laju Pembangunan Pelabuhan Tanjung Priok
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Lima nelayan Indonesia yang hilang di perairan Torasi, Merauke, Papua, Kamis, 6 Februari 2014 lalu belum diketahui kabarnya. Batalyon Marinir Merauke masih terus berupaya melakukan pencarian.

Pemain Bintang Jakarta Pertamina Enduro Tampil di Laga Persahabatan Lawan Red Sparks

Meski angin Barat membuat ombak tinggi, sore ini satu sea rider telah disiapkan untuk melanjutkan pencarian. Pagi tadi, sudah ada dua perahu karet yang dikerahkan untuk mencari lima nelayan yang hilang.

Itu disampaikan Komandan Batalyon Marinir Merauke, Mayor Mar Azrin pada Minggu, 9 Februari 2014. “Kami tinggal menunggu izin jalan dari Komandan Pangkalan Utama AL XI untuk pencarian sore ini,” kata Azrin.

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Dugaan Plagiat Prof Kumba Digdowiseiso

Selain angin Barat, pasokan bahan bakar minyak juga jadi masalah bagi marinir. Untuk mengatasinya, rencana bahan bakar akan segera dipasok dari Merauke.

Seperti diketahui, 10 nelayan Indonesia yang sedang mencari teripang di Gugus Karang, perairan perbatasan Indonesia dengan Papua New Guinea Kamis lalu dikejutkan munculnya tentara PNG. Kebetulan, kapal 10 nelayan itu memang terdorong angin sampai ke perbatasan.

Semua Pihak Diminta Tunjukan Kedewasaan Politik dan Menerima dengan Lapang Dada Hasil Pemilu

Menurut Azrin, yang mendapat keterangan dari penuturan petugas di wilayah perbatasan RI-PNG, salah satu nelayan melihat tiga kapal seperti kandas di lautan. Mereka pun mendekat untuk menolong.

Namun ternyata, kapal itu berisi beberapa tentara berseragam dan bersenjata lengkap. Tentara-tentara itu, yang diduga tentara PNG, menghampiri perahu nelayan dan meminta seluruh penumpangnya turun di atas daratan pasir di tengah laut.

Mereka lalu merampas satu kardus rokok dan dua jeriken bensin. “Lalu tentara PNG membakar perahu nelayan asal Merauke itu,” lanjut Azrin.

Api tak berhasil dipadamkan. Merasa nyawanya terancam, para nelayan nekad berenang sampai Pos Pengamanan Perbatasan RI-PNG wilayah Torasi. Lima nelayan berhasil selamat, namun lima lagi tak diketahui nasibnya. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.15 WIT.

Perairan Torasi, terang Azrin, terletak di paling Timur dan Selatan. “Pojok bawah Pulau Irian,” katanya. Daerah itu tidak berpenghuni, dan ada 25 tim marinir yang menjaga di sekitarnya. Hingga kini, belum ada kabar dari lima nelayan lain, dan marinir masih terus mencarinya.

Nama-nama nelayan yang selamat:

1. Anton Kanez Bazik-bazik

2. Yakobus G.Mahuze

3. Silvester Ku Basik-Basik

4. Marselinus Maya Gebze

5. Andreas Mahuze

Nama-nama nelayan yang hilang:

1. Alexander Coa

2. Ferdinando Coa

3. Roby Rahail

4. Joni Kaize

5. Zulfikar Saleh

Laporan: ANTV

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya