Kabut Asap di Riau Kian Meluas

Udara Pekanbaru tidak sehat
Sumber :
  • M Arifin/tvOne
VIVAnews
Semua Pihak Diminta Tunjukan Kedewasaan Politik dan Menerima dengan Lapang Dada Hasil Pemilu
- Kualitas udara Kota Pekanbaru sejak sepekan terakhir kian memburuk akibat asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan perkebunan. Dampak dari pencemaran udara di Kota Pekanbaru ini menyebabkan warga mengalami gangguan pernapasan dan sakit mata.

Anies Berkunjung ke Rumah Dinas Cak Imin: Tradisi Lebaran Kita Saling Berkumpul

Pantauan
Bikin Kagum, TVXQ Ucapkan Selamat Lebaran Bagi Penggemarnya di Indonesia
VIVAnews , Minggu 9 Februari 2014, kabut asap semakin pekat menyelimuti Kota Pekanbaru dan sekitarnya. Kabut terlihat di jalan-jalan utama hingga permukiman penduduk. Di antaranya Jalan Jenderal Sudirman, Tuanku Tambusai, Gajah Mada, dan Diponegoro.


Kualitas udara bercampur partikel debu ini dilaporkan kian memburuk. Ini terlihat dari alat indeks standar pencemaran udara atau ISPU di Jalan Jenderal Sudirman Kota Pekanbaru yang menunjukkan "Kualitas Udara Tidak Sehat". Kondisi ini merupakan yang terburuk sepekan terakhir.


Kabut asap yang menyelimuti Kota Pekanbaru ini merupakan asap kiriman dari sejumlah kabupaten di Riau. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru mencatat, hari ini jumlah titik api di Riau sebanyak 155 titik yang tersebar di sembilan kabupaten. Padahal, sebelumnya BMKG mencatat titik api di Riau hanya sekitar 26 titik api.


Berdampak ke Jambi


Sebelumnya, kebakaran hutan dan lahan di Riau tak hanya menyebabkan kabut asap di Kota Pekanbaru dan sekitarnya, Provinsi Jambi yang berbatasan langsung dengan Riau juga terkena dampak kabut asap.


Kabut asap juga mulai terasa di daerah yang berbatasan langsung dengan Riau, seperti Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Daerah yang berada di pinggir laut timur Sumatera itu kini mulai diselimuti kabut asap yang cukup pekat.


Terutama di kawasan Sungai Pengambuan, Kota Kualatungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat hingga ke laut timur Sumatera. Menurut warga sekitar, Syaiful, kabut asap ini mulai dirasakan sejak sepekan terakhir, dan terus bertambah seiring dengan meluasnya kebakaran hutan di Riau.


Bahkan bagi kawasan perairan baik sungai maupun laut, jarak pandang sangat terbatas. Untuk pagi hari dan petang, jarak pandang hanya sejauh 50 meter.


"Kegiatan pencarian ikan berkurang karena kabut asapnya pekat. Jarak pandangnya terbatas," ujar Syaiful.


Untuk mencegah kecelakaan di laut akibat jarak pandang yang terbatas, para nelayan hanya melakukan kegiatan tangkap ikan di sekitar Sungai Pengabuan Kualatungkal, Tanjung Jabung Barat, Jambi. (art)


Laporan: Muhammad Arifin/tvOne Riau dan Bayu Alfarizi/tvOne Jambi
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya