Sumber :
- Indonesia Proud
VIVAnews
- Walikota Bandung Ridwan Kamil kerap bikin gebrakan. Tak cuma gemar blusukan, beberapa waktu lalu misalnya, dia membagi-bagikan layar tancap untuk seluruh desa dan kelurahan di wilayahnya.
Emil sapaan akrab Ridwan ini mengatakan, ide membagi-bagikan layar tancap itu lantaran banyak warga kelas bawah tak bisa nonton bioskop. Kata Emil, warga sebenarnya ingin nonton, tapi karena harga tiketnya mahal, mereka mengurungkan niatnya dan memilih mencukupi kebutuhan pokok. "Nanti mereka bisa nonton dengan fasilitas kelurahan," katanya, beberapa waktu lalu.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Emil sapaan akrab Ridwan ini mengatakan, ide membagi-bagikan layar tancap itu lantaran banyak warga kelas bawah tak bisa nonton bioskop. Kata Emil, warga sebenarnya ingin nonton, tapi karena harga tiketnya mahal, mereka mengurungkan niatnya dan memilih mencukupi kebutuhan pokok. "Nanti mereka bisa nonton dengan fasilitas kelurahan," katanya, beberapa waktu lalu.
Dengan adanya program ini, kata Emil, masyarakat akan sering berkumpul minimal sepekan sekali, sehingga interaksi dan solidaritas warga makin meningkat. Dengan solidaritas meningkat, tawuran antarwarga tak terjadi lagi.
Program ini juga akan dikolaborasikan dengan satu RW satu taman bermain. Jadi, jika taman bermain ini sudah jadi, fasilitas proyektor ini bisa dipinjam dan diputar di taman bermain. "Setelah program-program ini jalan, kami berharap indeks kebahagiaan orang Bandung naik," katanya.
Tak cuma itu, walikota yang dilantik pada 16 September lalu itu juga mewajibkan pejabat publik di bawahnya memiliki akun twitter. Ini agar mereka bisa lebih cepat menyerap aspirasi publik.
Pada saat rapat perdana sebagai Walikota, Emil juga tiba-tiba menghentikan rapat dan memilih menemui demonstran. Setelah mendengar tuntutan puluhan aktivis Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI), Emil kembali melanjutkan rapat yang dihadiri seluruh kepala dinas.
Pada rapat itu Emil mengumpulkan seluruh gadget para peserta rapat. Sehingga nyaris rapatnya tak terganggu pesan singkat maupun yang lain.
Selain gebrakan itu, ia juga kerap bersepeda saat ke kantor. Jarak dari rumah pribadinya di Jalan Cigadung Selatan hingga Balaikota sekitar 5 km. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dengan adanya program ini, kata Emil, masyarakat akan sering berkumpul minimal sepekan sekali, sehingga interaksi dan solidaritas warga makin meningkat. Dengan solidaritas meningkat, tawuran antarwarga tak terjadi lagi.
