Ketua DPD Golkar Kalteng Cabut BAP Soal Akil Bantu 11 Pilkada

Akil Mochtar Menjadi Saksi Chairun Nisa di Tipikor
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Ketua DPD Partai Golkar Kalimantan Tengah, Rusliansyah, mencabut keterangan soal permintaan kepada Akil Mochtar agar membantu menangani 11 Pilkada. Hal tersebut dilakukan dalam sidang lanjutan perkara sengketa pilkada Kabupaten Gunung Mas di Pengadikan Tipikor, Kamis 30 Januari 2014.

Di dalam BAP, Rusliansyah bersama Chairun Nisa mengaku pernah bertemu Akil di rumah dinasnya pada bulan Maret 2013. Pembicaraannya mengenai 11 Pilkada di Kalteng yang seluruhnya diikuti calon dari Golkar.

Nisa mengatakan bisa saja 11 Pilkada itu dibawa ke MK. Karena Akil menjabat Ketua MK dan pernah menjadi kader Golkar, Nisa berharap bisa membantunya.

Bantuan Akil nanti bakal berimbas kepada perolehan suara Nisa, karena ia merupakan caleg dari daerah Kalteng.

"Itu saya cabut, itu hanya penafsiran saya saja," kata Rusliansyah.

Rusliansyah berdalih, saat diperiksa penyidik KPK, dia sedang tidak sehat. Saat itu, ia mengaku baru saja menjalani operasi jantung.

Saat itu, Rusliansyah diperiksa penyidik selama hampir 11 jam. Ia mengaku tidak konsentrasi ketika membaca ulang hasil pemeriksaan.

Hakim Heran

Orangtua Anak yang Tabrakkan Mobil di Mall Jadi Konsumen Chery

Majelis hakim heran dengan aksi cabut BAP yang dilakukan Ketua DPD Golkar Kalimantan Tengah, Rusliansyah.

"Bapak sehat hari ini pak?" tanya Ketua Majelis Hakim Suwidya dalam persidangan terdakwa Hambit Bintih, Chairun Nisa dan Cornelis Nalau di Pengadilan Tipikor Jakarta.

Hakim Suwidya mempertanyakan alasan Rusliansyah mencabut keterangannya dalam BAP nomor 5 tersebut.

"Sekarang jawabannya diubah. Bapak kondisi sehat? Kapan terakhir bapak pergi ke dokter jantung?" tanya Suwidya.

Hakim Suwidya menilai, keterangan Rusliansyah sangat penting untuk mengetahui ada tidaknya permainan pada penanganan sengketa Pilkada selain Kabupaten Gunung Mas.

"Isinya Pak akil menyanggupi, bahwa 11 daerah, tenang saja seolah-olah begitu bantu. Perubahan ini prinsip pak," ucap hakim.

Selain itu Rusliansyah juga mengaku tak tahu menahu soal adanya duit dalam pengurusan sengketa Pilkada WaliKota dan Wakil Walkot Palangkaraya. Padahal Chairun Nisa dalam BAP mengaku mendapat informasi dari Rusliansyah soal duit Rp2 miliar ke Akil untuk penanganan Pilkada Palangkaraya.

"Keterangan bapak bukan nggak nyambung lagi, tapi kabur, nggak jelas," ujar hakim.

Majelis hakim, atas persetujuan jaksa KPK, meminta penundaan permintaan keterangan saksi Rusliansyah pekan depan. "Kalau perlu cek dokter dulu," ujarnya.

Atas saran majelis hakim, Jaksa KPK menyetujui penundaan. "Saya sependapat dengan majelis hakim biar persidangan fair dan apa yang saya sampaikan dan apa yang ada di handphone Nisa bisa terbaca saksi Rusli," ujar Jaksa Pulung Rinandoro. (ren)

Bendera Arab Saudi.

Arab Saudi Kemungkinan Ikut Ajang Miss Universe, Kandidat Lagi Diseleksi Ketat

Arab Saudi kemungkinan akan memiliki perwakilan kontestan Miss Universe pertamanya tahun ini. Kandidat lagi diseleksi ketat.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024