Sumber :
- ANTARA FOTO/Andika Betha
VIVAnews
- Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang disiksa majikannya di Hong Kong, Erwiana Sulistyaningsih telah selesai diperiksa oleh dokter forensik dari Hong Kong. Pemeriksaan medis itu dilakukan untuk melengkapi penyidikan yang dilakukan kepolisian Hong Kong.
Sarli Zulhendra, salah satu penasehat hukum dari LBH Yogyakarta yang mendampingi Erwiana, mengatakan kedatangan dokter forensik tersebut untuk melihat dari dekat kondisi luka yang dialami oleh korban.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Sarli Zulhendra, salah satu penasehat hukum dari LBH Yogyakarta yang mendampingi Erwiana, mengatakan kedatangan dokter forensik tersebut untuk melihat dari dekat kondisi luka yang dialami oleh korban.
"Dokter forensik dari Hong Kong dan Polda Jawa Tengah hanya sekitar 1,5 jam menemui Erwiana. Dokter itu hanya melakukan observasi dan tidak melakukan tindakan medis," kata dia kepada
VIVAnews.
Lebih lanjut dia mengungkapkan selama menemui Erwiana di bangsal Al Huda kamar no II.1 RSI Amal Sehat Sragen, dokter forensik dari Hong Kong hanya mendengarkan pemaparan yang disampaikan oleh dokter forensik dari Polda Jawa Tengah maupun tim dokter yang merawat Erwiana.
"Ketua tim dokter yang merawat Erwiana, dokter Iman Fadli memaparkan hasil pemeriksaan apa saja yang dialami Erwiana selama menjalani perawatan di rumah sakit. Baik sakit-sakitnya, maupun luka-lukanya. Jadi dokter forensik Hong Kong hanya mendengarkan paparan yang disampaikan dokter Indonesia," jelas dia.
Kedatangan dokter forensik dari Hong Kong itu, disebutkan dia hanya didampingi satu asisten. Kedatangannya ke Sragen atas permintaan dari penyidik kepolisian Hong Kong untuk membantu penyidikan atas penganiayaan yang dilakukan sang majikan kepada Erwiana.
"Permintaan penyidik Hong Kong mendatangkan dokter forensik untuk membantu proses pembuktian saat persidangan kasus penganiayaan itu di pengadilan Hong Kong," terangnya
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Dokter forensik dari Hong Kong dan Polda Jawa Tengah hanya sekitar 1,5 jam menemui Erwiana. Dokter itu hanya melakukan observasi dan tidak melakukan tindakan medis," kata dia kepada
