Sumber :
- VIVAnews/Saputra (Banten)
VIVAnews - Jumlah korban selamat yang terjatuh ke Sungai Cibanten akibat putusnya tali jembatan gantung di Kampung Pekarungan RT 4 RW 2 Kelurahan Kagungan, Kecamatan Serang Kota, Provinsi Banten hingga malam ini bertambah menjadi 52 orang.
Sampai saat ini lokasi kejadian masih dipadati ratusan warga. Lokasi putusnya jembatan buatan zaman Belanda itu dikunjungi Wali Kota Serang, Tubagus Haerul Jaman, Selasa 21 Januari 2014.
Baca Juga :
The Reasons Why Elon Musk Postpones India Visit
Dalam kunjungan tersebut, Jaman sempat mendekat ke mulut jembatan. Warga meminta jembatan segera diperbaiki.
"Pernah diperbaiki tapi hanya landasannya saja yaitu penggantian kayu," ujar salah seorang warga. Mendapat penjelasan tersebut, wali kota Serang hanya diam saja.
Posko data yang didirikan pun merupakan inisiatif warga, tanpa penerangan lampu. Data nama dan jumlah korban yang berhasil diselamatkan hanya dicatat di tiga lembar kertas karton warna biru yang ditempel di dinding rumah warga tidak jauh dari lokasi kejadian.
Sebelumnya, tali jembatan gantung di Kampung Pekarungan, RT4, RW 2 Kelurahan Kagungan, Kecamatan Kota Serang, Provinsi Banten, putus. Peristiwa terjadi pada Selasa sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Akibatnya, puluhan orang yang sedang melihat ketinggian air di Sungai Cibanten, terjatuh ke sungai. Jembatan ini menghubungkan antara Desa Pekarungan dengan Kampung Pasar. Panjang jembatan sekitar 100 meter.
"Di atas jembatan ada sekitar 50 orang. Mereka semua jatuh," kata seorang warga setempat, Deni (37 tahun) kepada VIVAnews.
Deni mengaku, dua keponakannya, Raihan, 9 tahun, dan Dani, 17 tahun, juga menjadi korban. Saat itu, Raihan dan Dani tengah berada di jembatan untuk melihat ketinggian air sungai. Keduanya ikut tercebur saat salah satu tali jembatan putus. Namun, mereka berhasil diselamatkan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Posko data yang didirikan pun merupakan inisiatif warga, tanpa penerangan lampu. Data nama dan jumlah korban yang berhasil diselamatkan hanya dicatat di tiga lembar kertas karton warna biru yang ditempel di dinding rumah warga tidak jauh dari lokasi kejadian.
