Sumber :
- ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
VIVAnews
- Banjir besar di kawasan Indramayu dan Subang, Jawa Barat, memutus akses jalan Pantai Utara Jawa (Pantura) sejak Minggu siang kemarin. Hingga Senin, 20 Januari 2014, ketinggian air banjir yang menutup jalur Pantura justru makin meninggi. Kemacetan di kawasan itu makin parah.
Dari informasi Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Indramayu, Ajun Komisaris Andry, ada empat titik banjir di kawasan Panturan yang membuat akses jalan terputus. Di kawasan Karangsinom, Kandang Haur, Pasar Eretan dan Sumur Adem PLTU.
Baca Juga :
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
Dari informasi Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Indramayu, Ajun Komisaris Andry, ada empat titik banjir di kawasan Panturan yang membuat akses jalan terputus. Di kawasan Karangsinom, Kandang Haur, Pasar Eretan dan Sumur Adem PLTU.
"Masih banjir, volume air justru makin bertambah. Ada empat titik banjir yang menyebabkan jalur Pantura terputus," kata Andry kepada
VIVAnews.
Menurutnya, luapan air banjir saat ini cukup luar biasa dan tidak bisa diprediksi banjir akan turun. Mobil-mobil yang ada di jalur tersebut terjebak dan tak bisa bergerak lebih dari sehari semalam. Kondisi itu terlihat sekitar dua kilometer sebelum
flyover
Pamanukan. Air banjir bahkan masuk ke dalam mobil dan membuat sejumlah kendaraan mogok.
Berdasarkan informasi dari saksi mata, Brigadir Agus Wijaya, ketinggian air di jembatan layang Pamanukan itu sudah sekitar 2 meter. Kantor SAR Bandung kini mengerahkan personel dari Pos SAR Cirebon untuk menangani banjir yang terjadi di Subang, Pamanukan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Masih banjir, volume air justru makin bertambah. Ada empat titik banjir yang menyebabkan jalur Pantura terputus," kata Andry kepada