- REUTERS/Jason Reed
VIVAnews - Meski sering menuai kritik publik karena dianggap sering 'curhat', SBY mengakui kehidupan seorang pemimpin itu ada juga fun-nya.
"Kehidupan Presiden tidak semua susah dan bikin stres," tulis SBY di buku 'Selalu Ada Pilihan'.
Kali ini SBY bercerita soal nasi goreng untuk Presiden Barack Obama. Cerita yang dibahas di halaman ke-327 buku ini, terjadi dalam sebuah acara santap siang yang digelar di sela-sela pertemuan puncak Asia Timur di Bali.
Presiden Obama yang duduk di sebelah SBY protes. “Tadi malam dalam gala dinner ada tarian dan lagu-lagu Indonesia. Saya senang. Tetapi ada yang kurang, karena tidak ada masakan khas Indonesia yang dihidangkan. Saya menunggu, ternyata tidak ada,” ucap Obama.
SBY menjawab, “Waduh, saya minta maaf. Harusnya ada,”.
Obama menenangkan SBY, “Tidak apa-apa. Karena setelah acara selesai, sampai di hotel, saya langsung pesan nasi goreng, sate dan kErupuk. Ternyata ada,” kata Obama.
Menurut presiden AS yang pernah melewatkan masa kecil di Jakarta itu, nasi goreng buatan hotel yang dipesannya lumayan enak.
SBY merasa ia harus menjamu Obama dengan makanan kegemaran orang nomor satu Negeri Paman Sam itu.
“Saya menengok ke kanan, terlihat Mensesneg Sudi Silalahi sedang mencicipi makanan di bagian menteri. Pak Sudi saya panggil, dan saya bisiki agar pesan nasi goreng ke dapur. Segera,” tulis SBY.
Sudi Silalahi yang dikenal sebagai orang kepercayaan SBY itu bertindak cepat. Nasi goreng segera dipesan.
Saat sebelum dihidangkan, pasukan pengamanan Presiden AS merasa keberatan jika nasi goreng itu mendadak dihidangkan.
Sudi Silalahi melakukan “diplomasi”, bahwa nasi goreng itu pesanan Presiden Indonesia untuk sahabatnya, Presiden Obama.
Setelah diperiksa tim keamanan makanan delegasi AS, dan dinyatakan aman, nasi goreng itu lolos dihidangkan.
Obama yang siang itu tengah siap menyantap hidangan utama memilih menghabiskan nasi goreng sajian tuan rumah. Ludes.
“Alhamdulillah. Semuanya OK. Kita telah menjadi tuan rumah yang baik,” kenang SBY. Usai makan siang, pertemuan tingkat tinggi dilanjutkan.
Gak Main-main, Manusia Silver di Makassar Bisa Raup Hingga Rp 8 Juta per Bulan
Dinsos Kota Makassar Sulawesi Selatan membeberkan temuannya terkait pengemis di Kota Daeng, salah satunya soal penghasilan manusia silver yang mencapai Rp8 juta per bulan
