- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVANews – Seorang Presiden sering merasa 'sendiri' ('Feel Alone'). Ini judul sebuah bab dalam buku bertajuk 'Selalu Ada Pilihan', yang ditulis Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pada halaman 277 di buku yang diluncurkan Jumat 10 Januari 2014 pekan lalu itu, SBY menceritakan momen-momen di mana ia merasa 'sunyi dan sendiri'.
Selama sembilan tahun lebih memimpin negeri, SBY mengaku kerap berada dalam situasi di mana ia harus mengambil keputusan yang sangat tidak mudah atau risikonya amat tinggi. Keputusan soal konflik Aceh menjadi contoh pertama momen 'Feel Alone' SBY.
“Saya merasa 'sendiri' ketika saya menyetujui untuk menyelesaikan konflik Aceh secara damai dan menghentikan operasi militer di sana,” tulis SBY.
Selain potensi tingkat kegagalan yang amat tinggi, SBY menganggap, 'kegagalan itu akan mengancam eksistensi saya sebagai Presiden yang belum genap berusia satu tahun'.
Ketika harus memutuskan menaikkan harga BBM (bahan bakar minyak) sebanyak dua kali di tahun 2005 dan 2008 pun, SBY merasa 'sendiri'.
“Saya menyadari bahwa perlawanan masyarakat bisa amat tinggi,” tulis SBY.
Orang nomor satu di Republik Indonesia ini mengingatkan bahwa di masa lalu banyak sekali pemerintah atau pemimpin yang jatuh karena menaikkan harga BBM.
Masih panjang daftar momen ketika Presiden SBY merasa 'sunyi'. Mulai dari saat harus memutuskan soal reshuffle kabinet, memberikan grasi bagi terpidana hukuman mati sampai saat memutuskan harus melunasi utang kepada Dana Moneter Internasional (IMF) senilai Rp60,7 triliun dan membubarkan CGI.
CGI adalah singkatan dari Consultative Group for Indonesia, sebuah lembaga yang anggotanya negara donor yang meminjamkan dana bagi pembangunan di Indonesia.
“Adalah sejarah yang menakdirkan bahwa kesunyian dan kesendirian saya ternyata terjadi pada saat menyelamatkan banyak hal di negeri ini," kata SBY.
Perasaan 'feel alone' itu bukan berarti secara fisik SBY betul-betul sendiri, atau seperti ditulis dalam buku ini, 'sedang berdoa di tengah keheningan malam. Tidak ada siapa-siapa. Hanya Allah yang menyaksikan'.
Dalam bab ini SBY juga menguraikan bagaimana proses menuju perundingan di Aceh.
Meskipun Wakil Presiden, Jusuf Kalla, telah berbicara dengan Martti Ahtisaari, mantan presiden Finlandia, yang menjadi penengah dalam perundingan damai itu, namun pertemuan dengan SBY yang membuat Ahtisaari yakin 100 persen Indonesia ingin menempuh misi damai.
Ajak Bernostalgia, Dewa 19 hingga Reza Artamevia Guncang Panggung Soul Intimate Concert 2.0
Dewa 19, Reza Artamevia dan Maliq & D'Essentials hibur penonton dengan deretan hits ngetop di panggung Soul Intimate Concert 2.0.
