Menteri Agama: Doa Berbayar Tidak Dibenarkan

Sidang Departemen Agama
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Menteri Agama, Suryadharma Ali mengatakan, program doa berbayar yang sempat membuat heboh dunia maya beberapa waktu lalu itu tidak dibenarkan.
Mengenal Sepak Terjang Karier Alvina Elysia, Dirut Perempuan di Anak Perusahaan Pupuk Kaltim

"Itu sama sekali tidak bisa dibenarkan, ada doa berbayar. Tidak ada orang yang paham agama, dia berdoa dan dia minta uang, jadi berdoa berbayar itu orang yang tidak paham agama," ujar Suryadharma Ali, disela-sela acara pelepasan ribuan peserta gerak jalan dalam rangka kerukunan beragama nasional yang diselenggarakan oleh Kementrian Agama, Minggu 5 Januari 2014.
Iran Bantah Rudal Israel Meledak di Isfahan: Itu Drone yang Ditembak Jatuh

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menghiraukan ajakan doa berbayar tersebut. Meskipun dalam program itu disebutkan akan didoakan di hadapan Ka'bah, yang merupakan tempat suci bagi umat Islam, barang siapa yang berdoa di sana maka niscaya akan dikabulkan doanya.
TNI Berduka, Letkol Marolop Meninggal Dunia 2 Hari Usai Serahkan Jabatan Komandan Kodim di Papua

Namun, Suryadharma menjelaskan, Kementrian Agama tidak dapat melakukan tindakan apapun terkait program tersebut. "Kementrian Agama kan bukan penegak hukum, kalau ada laporan dari pihak-pihak tertentu, kepolisian tentu akan memproses. Kemenag hanya menegaskan bahwa itu tidak benar," katanya.

Sebelumnya, Dunia maya digemparkan dengan adanya program menitipkan doa dengan memberikan sedekah minimal Rp100 ribu yang diusung oleh perencana keuangan Ahmad Gozali.

Kata Gozali, program Titip Doa idenya sangat sederhana yakni, menggairahkan orang untuk bersedekah. Dengan menggunakan momentum Gozali yang juga Dewan Pembina Sedekah Harian pergi ke Tanah Suci (Mekkah), program-program tersebut dibeberkan di media sosial, twitter.

Ahmad Gozali bersama para anggota komunitasnya mengajak masyarakat yang ingin menitipkan doa dimintai sedekah minimal Rp100 ribu ditambah Rp2.014.

Donatur yang bersedekah akan didoakan Ahmad Gozali yang saat ini sedang menunaikan ibadah umroh yang berlangsung dari 31 Desember hingga 7 Januari 2014.

Disharmoni sosial

Wakil Presiden Boediono melepas peserta acara gerak jalan dalam rangka memperingati hari lahir Kementerian Agama. Acara yang diikuti oleh ribuan peserta ini, dimulai dari Barat Daya Silang Monas lalu menuju Jalan MH Thamrin ke arah Bundaran Hotel Indonesia (HI) lalu berputar dan kembali ke Monas. Finish gerak jalan ini berdekatan dengan tempat start, hanya di ruas jalan atau arah sebaliknya. Jarak yang ditempuh oleh peserta sekitar 10 kilometer.

Suryadharma Ali menjelaskan pihaknya akan terus menggalakan kegiatan kerukunan beragama. "Saat ini kan karena ada ketersinggungan identitas, ada tawuran, ini yang sangat penting dalam rangka mengokohkan kerukunan beragama," tuturnya.

Dia berharap kerukunan akan terjadi, tidak hanya bagi sesama pemeluk agama, tetapi juga rukun antar budaya, peradaban, suku, kampung.

"Agama jangan dijadikan pintu masuk untuk menciptakan kekeruhan, disharmoni sosial. Kita kan masyarakat plural, keberagaman jangan dijadikan kelemahan, tapi jadi kekuatan untuk membangun Indonesia jadi lebih baik," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya