VIDEO: Penjelasan Mendagri Soal Bupati Blokir Bandara

Mantan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi
Sumber :
  • ANTARA/Ismar Patrizki
VIVAnews
Tak Bisa Main Lawan Australia, Ivar Jenner Ucapkan Sesuatu soal Kartu Merah
– Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menyatakan perilaku Bupati Ngada Nusa Tenggara Timur, Marianus Sae, yang memblokir Bandara Turelelo Soa karena tidak mendapat tiket pesawat Merpati dari Kupang menuju Ngada, adalah salah.

Realisasi Penyaluran Bansos oleh Pos Indonesia Kuartal I-2024 Capai 60.562 KPM

“Penutupan bandara itu salah. Apapun alasannya tetap salah karena kepentingan publik dan keselamatan penerbanga ada di situ,” kata Gamawan dalam acara
Presiden Uni Emirat Arab Tinjau Infrastruktur Setelah Banjir di Dubai
Apa Kabar Indonesia tvOne , Senin 23 Desember 2013.


.


Namun maskapai Merpati juga diminta bijaksana. Menurut Gamawan, seharusnya ada kuota penerbangan untuk kepala daerah, terutama di daerah-daerah yang lokasinya jauh dari pusat. “Saya dengar staf Bupati Ngada datang bolak-balik hendak beli tiket, tapi dipimpong. Sampai kepala bandara ditelepon, tetap tak dapat tiket,” kata dia.


Gamawan mengatakan, dia juga pernah menjadi kepala daerah. Selalu ada kebijakan tak tertulis di berlaku di seluruh Indonesia bahwa ada kuota untuk kepala daerah, Kapolda, Danrem. “Kalau ada hal penting, kan pantas dia dikasih satu tiket. Apalagi dia (Bupati Ngada) mau menerima DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran,” ujar Mendagri.


Akibat tak mendapat tiket penerbangan Merpati pada Sabtu pagi, 21 Desember 2013, Bupati Ngada sampai meminta DPRD Kabupaten Ngada untuk menunda rapat paripurna penetapan APBD. Tapi permintaan itu ditolak DPRD sehingga sang Bupati merasa amat dirugikan.


Bupati Ngada juga mengingatkan, bandara dibangun dari uang rakyat. Maka perusahaan penerbangan tidak boleh semena-mena menggunakan fasilitas daerah untuk kepentingannya sendiri, tanpa memikirkan kepentingan rakyat di daerah itu.


Saat rapat paripurna DPRD Ngada hendak digelar, Bupati Marianus memang tak ada di tempat. “Bupati juga blusukan ke mana-mana. Apalagi itu di NTT,” kata Mendagri. Menurutnya, bisa saja surat undangan datang sehari sebelum acara sehingga Bupati Ngada terburu-buru mengejar penerbangan. (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya