Polda Kalbar Diminta Usut Penyebaran Isu Provokatif

Kegiatan 'Polantas di Ujung Negeri' Polres Sambas, Kalbar
Sumber :
  • VIVAnews/ Aceng Mukaram
VIVAnews
Indonesia Sesalkan Palestina Gagal Jadi Anggota Penuh PBB Karena Veto AS
- Pemilihan Umum 2014 semakin dekat. Menjelang pesta demokrasi ini,  Forum Koordinasi Pimpinan Kepala Daerah (Forkopimda) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kalimantan Barat menggelar pertemuan dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, DPRD, Kejati, Ormas dan instansi lainnya.

Israel-Iran Memanas, BI Catat Modal Asing Kabur dari Indonesia Rp 21,46 Triliun
 
TKN Imbau Pendukung Prabowo-Gibran Tak Gelar Aksi Saat Sidang Putusan Sengketa Pilpres
Pertemuan dilakukan di Graha Khatulistiwa Polda Kalbar, Kamis 19 Desember 2013,  dan dihadiri Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Polisi Arie Sulistyo, dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Christiandy Sanjaya.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalbar, Dr Wajidi Sayadi mengatakan, persatuan tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, ormas, dan instansi lainnya adalah strategi yang baik dalam menjaga pilar perdamaian di Kalbar.


"Saya berharap ada kerjasama yang baik terhadap semua pihak dalam menjaga pilar perdamaian ini," kata Wajidi.

 

Memasuki tahun politik, menurut Wajidi sangat rawan konflik. Karena itu, seluruh pihak yang terlibat dalam politik untuk sama-sama menjaga kerukunan umat beragama.

 

"Kita tidak mau gara-gara politik semuanya bisa menghancurkan kerukunan umat bergama di Kalbar," kata dosen Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak ini.

 

Wajidi meminta kepada Polda Kalbar untuk segera menyikapi isu sesat yang mengarah kepada konflik. Seperti isu pembakar patung di Gereja Kathedral di Kota Pontianak, belum lama ini.


"Polda Kalbar harus mengusut siapa yang menyebar isu sesat lewat SMS, dan BBM yang bisa memperkeruh kerukunan umat beragama di Kalbar ini,” katanya.


Isu yang tidak benar tersebut sudah di verifikasi dan itu merupakan kabar yang menyesatkan. Karena itu, masyarakat Kalbar diminta tidak terpengaruh.


Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Brigadir Jenderal (Pol) Arie Sulistyo memastikan akan mengusut kabar tidak benar itu. Penyelidikan akan dilakukan dengan mengunakan IT.


"Tentunya proses penyelidikan ini agak susah karena sudah banyak masyarakat yang menerima pesan baik dari SMS maupun BBM," katarnya.

 

Masyarakat Kalbar diimbau tidak terpengaruh atau terpancing dengan isu-isu yang menyesatkan. Selain itu, untuk menghindari provokasi.  "Kalau ada masyarakat yang mendapatkan isu yang menyesatkan, tanya langsung isu tersebut ke polisi," katanya.


Dia menambahkan, dengan semakin dekatnya Pemilu 2014, perlu dijalain kerjasama yang baik kepada semua pihak baik Kepolisian, TNI, Ormas, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan instansi lainya.


"Bagaimana kita sama-sama menjaga Kamtibmas menjelang Pemilu 2014 nanti," katanya.

 

Wakil Gubernur Kalbar, Christiandy, silaturahmi juga berpendapat sama. Dengan membangun komunikasi, akan menciptakan keharmonisan dalam kerukunan umat beragama.  "Inilah yang perlu kita jaga untuk selamanya, dalam mendukung pembangunan di Kalbar," ujarnya.

 

Christiandy berharap, agar semua pihak baik Pemerintah, tokoh agama, adat, masyarakat, ormas, dan instasi lainnya, dapat menjaga kerukunan umat beragama di Kalbar.   
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya