Tarik Partisipasi Pemilu, KPU Sumsel Sosialisasi di Mall

Sosialisasi aturan kampanye pemilu 2009
Sumber :
  • Antara/ Jefri Aries
VIVAnews-
Februari-Maret 2024, Satgas PASTI Blokir 537 Pinjol Ilegal
Menekan angka Golput pada pemilu legislatif April 2014 mendatang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Selatan, melakukan Sosialisasi di dua mal terbesar di Palembang, Sumatera Selatan, yaitu Palembang Tread Center (PTC) dan Palembang Sequare (PS)mall, Minggu 15 Desember 2013.

Siswa SMKN 1 Nias Selatan Tewas Diduga Karena Dianiaya Kepala Sekolah, Ini Kata Disdik Sumut

Ahmad Naafi, dari Divisi Sosialisasi KPU Sumsel, mengatakan, sekitar. 750 suvenir pemilu dibagikan Ke pengunjung mal.
Akan Ada Kejutan dari Putusan MK dalam Perkara Sengketa Pilpres 2024, Menurut Pengamat


"Suvenirnya  berupa, kalender, stiker dan tas yang berisi tentang pemilu. Ini sebagai upaya KPU mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya sekaligus mengingatkan agar pada 9 April mendatang datang ke TPS,"kata Nafi.


Disambung Naafi, sebelum melakukan sosialisasi di mall,  KPU sumsel telah melakukan sosialiasasi di sejumlah perguruan tinggi di Palembang.


"Nah untuk selanjutnya kita akan digelar di pasar tradisional juga" ujarnya.


Dia berharap dengan sosialiasasi yang gencar dilakukan KPU, dapat meningkatkan Angka Partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya pada Pileg 9 April 2014.


"Pada pemilihan Gubernur sumsel putaran ke dua kemarin penurunan angka pemilih mencapai 35 persen, sehingga kita harapkan dengan sosialisasi jemput bola ini bisa menekan angka Golput pada pemilu 2014 nanti" harapnya.


Dijelaskannya lebih lanjut, dari 5.770.132 Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang telah ditetapkan KPU, 30 persennya adalah pemilih pemula yang berumur 17 sampai 20 tahun.


"Jadi, pemilih pemula masih banyak yang belum mengetahui hak suara mereka. Sehingga sosilisasi harus gencar kita lakukan" ujarnya.


Bukan hanya KPU saja yang gencar melakukan sosilisasi, menurut Ahmad Naafi, calon legislatif yang turut serta dalam pemilihan, harus menerapkan sistem yang sama.


"Golput tidak mungkin berkurang kalau hanya KPU saja yang berintdak. Para caleg harus melakukan hal yang sama. Kalau pemilih menyenangi Caleg, mereka bisa menggunakan hak suara mereka untuk memilih" tegasnya


Nafipun berharap, pada pemilihan nanti, sekitar 80 persen DPT Sumsel bisa menggunakan hak suara mereka.


" Jangan sampai seperti negara australi, yang warganya tidak mencoblos dikenakan denda. Inilah bentuk negara kita yang masih menganut sistem demokrasi, warga kita masih sadar contohnya masih ada yang mau datang sendiri dan mencoblos," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya