Sumber :
- VIVAnews/ Fajar Sodiq
VIVAnews
- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memperoleh elektabilitas tertinggi dalam survei nasional Cyrus Network dengan 28,2 persen dibanding tokoh-tokoh yang lainnya.
Temuan tersebut membuat lembaga ini menarik kesimpulan bahwa masyarakat saat ini cenderung berpikir tidak rasional.
"Masyarakat terperangkap di antara realitas dan mitos tentang seorang pemimpin seperti Jokowi," kata Direktur Riset Cyrus Network, Eko David Dafianto dalam konfrensi pers di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Minggu 15 Desember 2013.
Eko mengatakan pemimpin yang baik dan berprestasi termasuk mantan Walikota Solo itu tetap membutuhkan kritik. Bahkan, kata dia, Jokowi juga harus membuka ruang untuk kritik secara luas.
"Publik harus disadarkan bahwa Jokowi itu tetap manusia biasa, bukan ratu adil atau tokoh serba bisa yang akan menyelesaikan seluruh persoalan dengan tangannya," ujarnya.
Temuan tersebut membuat lembaga ini menarik kesimpulan bahwa masyarakat saat ini cenderung berpikir tidak rasional.
Baca Juga :
Berhasil Gagalkan Penyelundupan Sabu, 2 Prajurit Pulanggeni Kopasgat TNI AU Dapat Penghargaan
"Masyarakat terperangkap di antara realitas dan mitos tentang seorang pemimpin seperti Jokowi," kata Direktur Riset Cyrus Network, Eko David Dafianto dalam konfrensi pers di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Minggu 15 Desember 2013.
Eko mengatakan pemimpin yang baik dan berprestasi termasuk mantan Walikota Solo itu tetap membutuhkan kritik. Bahkan, kata dia, Jokowi juga harus membuka ruang untuk kritik secara luas.
"Publik harus disadarkan bahwa Jokowi itu tetap manusia biasa, bukan ratu adil atau tokoh serba bisa yang akan menyelesaikan seluruh persoalan dengan tangannya," ujarnya.
Eko menilai dukungan yang membabi buta akan meniadakan akal sehat. Sehingga kritik pun tidak mendapatkan tempat.
"Para pakar, pengamat yang memiliki kompetensi dan integritas pun takut memberikan gagasan yang berlawanan dengan Jokowi. Sebab, seketika bisa menjadi
public enemy
," tuturnya.
Sementara itu, pengamat politik Universitas Indonesia, Hamdi Muluk, mengingatkan publik agar tidak menjadikan seorang tokoh seperti setengah dewa. Ia meminta masyarakat belajar sejarah bangsa ketika rakyat memposisikan Soekarno dan Soeharto sebagai pemimpin yang begitu dipuja.
"Itu tidak sehat. Masyarakat jangan terjebak dengan mitos ratu adil," katanya.
Untuk diketahui, Cyrus menggelar survei sebanyak empat kali yaitu pada 21-27 Agustus 2013, 13-17 September 2013, 1-5 Oktober 2013 dan 18-24 November 2013. Metode yang digunakan untuk pemilihan responden adalah
multistage random sampling
(acak) pada 204 desa/kelurahan terpilih di seluruh Provinsi Indonesia.
Jumlah responden sebanyak 1.020 orang dengan usia minimal 17 tahun. Wawancara dilakukan melalui tatap muka. Tingkat kepercayaan survei adalah 95 persen dengan margin of error sebesar plus minus 3,1 persen.
Berikut elektabilitas capres dengan pertanyaan terbuka/top of mind berdasarkan survei Cyrus Network:
1. Joko Widodo 28,2 persen
2. Prabowo Subianto 11,7 persen
3. Aburizal Bakrie 10,4 persen
4. Wiranto 9,8 persen
5. Megawati Soekarnoputri 4,2 persen
6. Jusuf Kalla 3 persen
7. Rhoma Irama 2,1 persen
8. Mahfud MD 1 persen
9. Dahlan Iskan 1 persen
10. Hatta Rajasa 0,8 persen
11. Surya Paloh 0,7 persen
12. Anies Baswedan 0,5 persen
13. Hary Tanoesoedibjo 0,4 persen
14. Gita Wirjawan 0,4 persen
15. Basuki T Purnama 0,4 persen
16. Anis Matta 0,2 persen
17. Irman Gusman 0,1 persen
18. Djoko Santoso 0,1 persen
19. Lainnya 4,2 persen
20. Tidak tahu/belum memutuskan 14,6 persen
21. Tidak menjawab 6,4 persen.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Eko menilai dukungan yang membabi buta akan meniadakan akal sehat. Sehingga kritik pun tidak mendapatkan tempat.