- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Putaran kedua Pemilihan Gubernur Maluku yang berlangsung Sabtu 14 Desember 2013 berjalan aman dan lancar. Namun, tingkat partisipasi pemilih rendah dibanding putaran pertama 11 Juni lalu.
Direktur Konsultan Citra Indonesia (KCI) M.Barkah Pattimahu, menjelaskan bahwa tingkat partisipasi pemilih hanya mendekati 68 persen. Padahal, di putaran pertama lalu, partisipasi pemilih naik 75 persen dari Pilgub Maluku 2008.
Menurut dia, ada beberapa faktor yang memicu partisipasi pemilih menurun. Pertama, pendukung dari tiga kandidat yang tidak lolos, tidak terlalu terlibat aktif dalam pilgub putaran dua.
Kemudian, faktor ekonomi, warga lebih memilih untuk bekerja daripada mengikuti pencoblosan. Selain itu, soal administratif, di mana jelang hari pencobloan putaran kedua, ada informasi di media massa bahwa Pilgub Maluku putaran dua ilegal dan batal demi hukum.
"Hal ini membingungkan pemilih yang akan mencoblos," kata Pattimahu.
Selain itu, Pattimahu menambahkan, mayoritas pemilih di kantong-kantong yang berbasis agama tertentu lebih banyak tidak ikut mencoblos. "Mungkin saja, karena tidak ada kandidat gubernur dari agama tertentu, tapi ini pilihan politik yang wajar terjadi di Indonesia," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa dinamika politik di Indonesia cenderung membuat seseorang memilih berdasarkan ideologi agama, aliran politik atau juga ras. Hal ini sebenarnya dianggap wajar, sehingga tidak heran kalau pemilih yang beragama tertentu sedikit saja yang ikut mencoblos, karena tak ada calon gubernur seagama.
"Tidak perlu kaget jika pemilih yang berasal dari Pulau Seram lebih menyukai pasangan Abdullah Vanath-Marten Maspaitella ketimbang pasangan Said Assagaff-Zeth Sahuburua yang bukan anak Pulau Seram," ucap dia.
Dia memprediksi hasil penghitungan cepat yang dilakukan KCI ini tidak akan berbeda jauh dengan yang nantinya ditetapkan KPU Provinsi Maluku.
Dari total 94,07 persen data masuk ke server KCI, pasangan nomor urut lima menang dengan angka 51,05 persen, sedangkan pasangan nomor tiga, Abdullah Vanath-Marten Maspaitella hanya mencapai 48,95 persen suara.
"Kalau keseluruhan data masuk, mungkin pasangan SETIA bisa naik menjadi 52 persen atau bisa saja turun menjadi 50 persen. Begitu pun pasangan DAMAI, bisa saja naik 49 persen atau turun, tapi kami yakin tidak akan terlalu berbeda jauh dengan hasil KPU," ucapnya. (art)