- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Hujan deras terjadi di sejumlah wilayah di Yogyakarta, sepanjang pekan ini. Kabupaten Bantul, sebagai daerah paling Selatan, merupakan wilayah paling rawan banjir saat hujan intensitas tinggi ini.
Melihat kondisi ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya banjir dan tanah longsor.
"Masyarakat harus mampu mengenal karakteristik wilayah masing-masing. Dengan begitu akan tercipta masyarakat sadar bencana," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto, Rabu 11 Desember 2013.
Menurut Dwi, status siaga bencana juga untuk mengingatkan masyarakat bahwa Bantul termasuk daerah rawan bencana seperti banjir, badai, hingga gempa bumi.
Dwi memastikan pos-pos siaga bencana sudah terbentuk. Komunikasi antarpos juga sudah memadai. "Pos-pos ini dikendalikan Pusat Pengendali Operasi untuk menyiarkan perkembangan cuaca yang sewaktu-waktu bisa berubah," katanya.
BPBD Bantul mensosialisasikan kawasan rawan bencana. Setidaknya, ada enam kecamatan yang rawan yaitu Pleret, Dlingo, Sewon, Banguntapan, Piyungan, dan Kasihan.
Pleret rawan angin kencang, karena hamparan pertanian sangat luas. Dlingo rawan longsor karena perbukitan, serta Sewon, Banguntapan, Piyungan, dan Kasihan merupakan wilayah rawan banjir. (asp)
Langkah PBNU Persiapkan Santri Sukses Masuk PTN Favorit
PBNU resmi membuka kegiatan Santri Super Camp 2024 yang merupakan program beasiswa bimbel intensif selama 30 hari yang diikuti ribuan santri.
