Ketua KPK: Kami Bukan Malaikat, tapi Harus Jadi Malaikat

Ketua KPK Abraham Samad Saat Diskusi Film Kita Vs Korupsi
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews -
Film Badarawuhi di Desa Penari Bakal Tayang di 28 Negara Bagian AS
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menegaskan dalam menjalankan fungsinya khususnya soal pemberantasan korupsi, KPK tidak bisa dipengaruhi ataupun dikendalikan oleh pihak manapun.

Tim Pengawal Anies Pamitan usai Pilpres 2024 Berakhir

"KPK tidak bisa dipaksa-paksa. Kalau terbukti korupsi akan diproses tanpa pandang bulu, tidak peduli siapa keluarganya," kata Abraham di depan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Kabinet Indonesia Bersatu jilid II dalam peringatan Hari Antikorupsi se-dunia, Senin 9 Desember 2013.
Perasaan Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-23 Singkirkan Korea Selatan


KPK, kata dia, juga mengalami detik-detik pilu saat seseorang yang pernah jadi partner bertukar pikiran, berbicara bersama, ternyata harus diproses hukum. "Kami bukan malaikat, tapi harus menjadi malaikat," kata dia.


Peringatan Antikorupsi tahun ini monumental karena bertepatan berulang tahun yang ke-10. Secara usia, kata Abraham, KPK memang masih kanak-kanak yang tengah beranjak dewasa. "Tapi, pemberantasan korupsi, KPK bekerja profesional seperti dewasa.


Dalam bekerja, KPK pun menyadari tak bisa bekerja sendirian. Karena itu, imbuhnya, koordinasi KPK dengan berbagai pihak terus diperkuat. "Selain koordinasi dan supevisi di bidang penindakan,  KPK juga koodinasi dan supervisi di bidang pencegahan, didukung 500 orang dari BPKP," kata Samad.


Acara puncak peringatan hari anti korupsi sedunia dan HAM pada 2013 ini, dihadiri oleh para menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II dan para petinggi lembaga negara. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya