- ANTARA FOTO/RENO ESNIR
VIVAnews - Hakim Konstitusi Anwar Usman mengaku mendapat sejumlah pertanyaan dari penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi terkait penanganan sengketa pilkada Lebak, Banten di Mahkamah Konstitusi, Jumat 6 Desember 2013. Dalam menangani kasus itu, Anwar menegaskan, Akil Mochtar tidak memengaruhi keputusan hakim lain.
Usai diperiksa KPK, Hakim Anwar menilai, tak ada yang aneh dalam putusan Pilkada Lebak itu karena sudah sesuai dengan hukum acara. "Tidak ada (Akil mempengaruhi hakim lain)," kata dia.
Semula, kata Anwar, Mahfud MD ikut meneliti kasus sengketa pilkada Lebak. Namun, Mahfud kemudian pensiun. "Saya jadi satu panel dengan Akil Mochtar," katanya.
Selain itu, Anwar juga menjelaskan proses penanganan perkara sengketa pilkada Lebak itu kepada penyidik KPK. "Dari pendaftaran sampai pengambilan keputusan," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Akil Mochtar tertangkap tangan menerima uang senilai Rp3 miliar dalam penyelesaian sengketa Pilkada Gunung Mas, Kalimantan Tengah, 2 Oktober lalu. Tak cuma itu, dalam penyidikan di KPK, Akil juga diduga menerima suap Rp1 miliar dalam penyelesaian sengketa Pilkada Kabupaten Lebak, Banten.
Tubagus Chaery Wardhana alias Wawan, suami Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmy Diany, sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap sengketa pilkada Lebak tersebut.
Sedianya, hari ini KPK pun memeriksa Ketua MK Hamdan Zoelva. Namun, kata Anwar, Hamdan tidak bisa hadir karena ada sidang di Mahkamah Konstitusi. "Hari ini sidang, ada jadwal sidang jadi dijadwal ulang," ungkapnya. (umi)
Waketum Nasdem Temui Prabowo Subianto, Sinyal Gabung Koalisi Prabowo-Gibran Menguat?
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali menyambangi Presiden terpilih hasil Pilpres 2024 Prabowo Subianto di kediamannya di Jalan Kertanegara IV Jakarta Selatan, Selasa
