Dua Petinggi Demokrat Tak Penuhi Panggilan KPK

Jhonny Allen
Sumber :
  • Vivanews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Jhonny Allen Marbun, tak memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis 5 Desember 2013. Sedianya, dia diperiksa penyidik terkait kasus gratifikasi dengan tersangka Anas Urbaningrum.

Juru bicara KPK, Johan Budi, mengatakan Jhonny batal diperiksa karena sedang berada di Sumatera Utara. "Dia mengirim surat ke penyidik sedang ada di dapil," kata Johan.

Johan menambahkan, penyidik telah menjadwalkan ulang pemeriksaan terhadap Jhonny pada minggu depan. Gratifikasi Anas tersebut terkait dengan proyek pembangunan sport center di Hambalang, Bogor.

Selain Jhonny, KPK juga menjadwalkan untuk memeriksa Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Michael Wattimena. Namun menurut Johan, Michael hingga sore hari belum hadir di Gedung KPK. "Saya belum dapat info ketidakhadirannya ada surat keterangan atau tidak," imbuh Johan.

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?

Diserahkan Bertahap

Sebelumnya dalam dakwaan terhadap mantan Kepala Biro Perencanaan dan Rumah Tangga kemenpora Deddy Kusdinar, Anas Urbaningrum disebut mendapat jatah Rp2,21 miliar dari proyek pembangunan fasilitas olahraga di Hambalang, Kabupaten, Bogor, Jawa Barat.

Uang itu digunakan untuk keperluan Anas mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Demokrat pada Kongres Demokrat tahun 2010 di Bandung. Jaksa menyebut, uang Rp2,21 miliar itu diserahkan ke Anas dalam beberapa tahap.

Pertama pada 19 April 2010 sebesar Rp500 juta. Kedua pada 19 Mei 2010 sebesar Rp500 juta. Ketiga pada 1 Juni 2010 sebesar Rp500 juta. Keempat pada 18 Juni 2010 sebesar Rp500 juta. Terakhir pada 6 Desember 2010 sebesar Rp10 juta.

Menurut jaksa, uang itu digunakan antara lain untuk untuk membayar hotel selama Kongres Demokrat 2010, membayar sewa mobil untuk para pendukung Anas, membeli ponsel BlackBerry untuk pendukungnya, untuk menjamu para tamu, dan untuk acara hiburan. (ren)

Pembakar Al-Quran Salwan Momika 'Diusir' dari Swedia, Kini Pindah ke Norwegia
Pihak Rusia keluarkan potret pelaku ISIS terorisme di Moskow

Marah Anggotanya Disiksa, ISIS Rilis Video Ancam Bunuh Presiden Putin: Berhenti Siksa Anggota Kami!

Kelompok teroris ISIS baru saja telah merilis sebuah video teror yang mengancam Rusia dan Presiden Vladimir Putin karena menyiksa para anggotanya saat berada di dalam tah

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024