Jenazah Mulyana Dimakamkan di Ciomas Bogor

Mulyana W. Kusumah
Sumber :
  • VivaNews/ Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Jenazah mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mulyana W Kusumah diberangkatkan ke tempat peristirahatan terakhir di Gunung Batu, Ciomas, Bogor, Jawa Barat, Senin 2 Desember 2013. 

Kasus DBD Naik, PPDI Minta Perempuan RI Ikut Donor Darah

Sebelum diberangkatkan ke pemakaman, sejumlah kerabat dan kolega beserta warga mensalatkan jenazah  di masjid dekat kediamannya Jalan Haji Latief, Batuampar, Condet, Jakarta.

Sejumlah tokoh KPU yang ikut mensalatkan adalah Ketua KPU Husni Kamil Manik, Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah dan para jajaran lembaga pemilihan umum.

Mayat Bayi Ditemukan Terbungkus Kardus di Tanah Abang, Diduga Dibuang Sang Ayah.

Pantauan VIVAnews, saat jenazah disalatkan, istri dan anak almarhum tak kuat menahan haru. Istrinya sempat dipandu, karena nyaris pingsan. Jenazah diberangkatkan pukul 10.00 WIB dari rumah duka untuk dimakamkan di Ciomas, Bogor.

Ketua KPU Husni Kamil Manik dalam sambutannya mengatakan, mewakili keluarga besar KPU dan kerabat, Ia meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas semua kesalahan almarhum selama hidupnya. Menurutnya, Mulyana merupakan tokoh yang berkontribusi besar dalam membangun demokratisasi di republik ini, khususnya membangun KPU yang independen dalam kehidupan bangsa.

Punya Banyak Proyek Properti di Bandung Raya, APLN Pede Kuasai Pasar Jawa Barat

"Semoga beliau mendapatkan tempat yang mulia disisi Allah Swt," ucapnya.

Husni menambahkan, pemikiran-pemikiran almarhum sangat besar dalam membangun KPU. "Pendapat beliau sangat penting sekali bagi kami di KPU. Beliau termasuk tokoh yang ikut membangun kerangka dasar dalam pengembangan KPU yang otonom," katanya.

Sosok Yang Khas

Wakil KPK Bambang Widjojanto yang ikut melayat di rumah duka memiliki kenangan bersama almarhum. Semasa hidupnya, Mulyana yang pernah menjadi aktivis di YLBHI itu  merupakan sosok yang sederhana dan flamboyan. Almarhum juga dikenal ringan tangan dan sering membantu orang lain.

"Mas Mulyana itu orang yang khas dan mempunyai kontribusi bagi gerakan Indonesia dan gerakan mahasiswa, khususnya ketika beliau di YLBHI," kata pria yang akrab disapa BW ini.

Baginya, Mulyana adalah sosok yang berpikiran cerdas dan gemar menulis. Mantan anggota KPU itu telah mengukir sejarah diberbagai lapisan masyarakat dalam demokratisasi di Indonesia. 

"Jadi beliau tidak mungkin dihilangkan dari daftar ingatan kita, karena dia mempunyai kekhasan yang khusus dari segi budaya," tuturnya.

Bambang menuturkan, Indonesia kehilangan lagi satu tokoh yang sederhana yang tidak ada pada birokrasi di republik ini. "Dia mengisi berbagai pikiran dalam proses demokrasi Indonesia," tegasnya.

Mulyana wafat meninggalkan dua istri, tujuh anak dan lima cucu. Kriminolog Universitas Indonesia ini merupakan anak pertama dari sepuluh orang bersaudara. (umi)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya