Anas: Nasib Demokrat Tergantung Keberhasilan Pemerintahan SBY

Anas Urbaningrum.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
VIVAnews - Elektabilitas Partai Demokrat kian hari kian susut. Sejumlah survei memprediksi bahwa partai yang dalam dua Pemilu sukes mengusung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi presiden itu, tidak akan cerah pada Pemilu 2014.
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Banyak kalangan menilai bahwa elektabilitas itu menurun lantaran kasus korupsi yang menjerat sejumlah tokoh penting partai ini. Mereka yang dijerat KPK itu antara lain Andi Mallarangeng, Angelina Sondakh, M Nazaruddin hingga Anas Urbaningrum yang lengser dari kursi ketua setelah menjadi tersangka. Setelah Anas lengser, jabatan ketua kemudian diambil alih SBY.
Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Tapi menurut Anas Urbaningrum,  rendah atau tingginya elektabilitas partai tersebut tergantung dari kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

"Kuncinya sebenarnya ada di SBY. Sebagai presiden dan ketua umum," ujar Anas di Duren Sawit, Jakarta Timur.

Anas menjelaskan, kunci utama untuk meningkatkan elektabilitas Partai Demokrat yaitu dengan meningkatkan kinerja pemerintah. Jika masyarakat puas dengan kinerja pemerintah, maka hal itu akan berimplikasi pada kepuasan terhadap Partai Demokrat.

"Yang paling menentukan ini adalah bagaimana SBY bisa meningkatkan kepuasan publik. Kalau publik tidak puas. Implikasi tidak puasnya ya ke Demokrat. SBY harus memastikan mesin politik partai kerja maksimal," tuturnya.

Lebih lanjut, Anas mengakui bahwa konvensi calon presiden (capres) yang diadakan Partai Demokrat bisa mendongkrak elektabilitas partai. Namun demikian, tambah dia, efeknya tidak terlalu besar bahkan cenderung kecil.

"11 tokoh yang ikut konvensi berkontribusi, tapi tidak akan sebesar kontribusi pemerintah jika mampu memuaskan rakyat. Yang utama ya kepuasan publik," tuturnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya