Polisi: Bom Temuan Peninggalan Konflik Ambon

Paket diduga Bom Buku di Jelambar
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
Mulai Hari Ini, Prabowo Subianto Bakal Dikawal Paspampres
- Kepolisian Resor Ambon meyakini bahan ledak yang ditemukan di Dusun Ahuru Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Kamis malam, 28 November 2013, adalah sisa peninggalan konflik Ambon 1999 - 2003. Ini dibuktikan dengan kondisi bahan peledak yang sudah karatan.

Ternyata Ada 3 Tentara Wanita Malaysia yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

"Hanya ada satu peti berdiamter 7 cm x 15 Cm yang masih utuh, sementara 20 mortir lainnya sudah dalam keadaan tidak baik, " kata Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Ajun Komisaris Besar (Pol) I Putut Bintang Juliana kepada wartawan di ruangkerjanya, Jumat, 29 November 2013.
Pentingnya Kesehatan di Masa Golden Age Anak, Bakal Tentukan Kondisi Masa Depan


Bintang menjelaskan, bahwa temuan ini membuktikan bahwa bahan peledak sisa-sisa peninggalan konflik Ambon masih banyak dan dikuburkan di dalam tanah. Bulan lalu, warga juga menemukan beberapa bom pipa yang sudah karatan di sekitar Gudang Arang, Air Salobar Kecamatan Nusaniwe.


Kapolres meminta warga Kota Ambon untuk selalu waspada saat menemukan bahan-bahan berhaya, baik itu bom pipa atau sejenisnya. Masyarakat diminta segera melaporkan temuan itu kepada aparat polisi sehingga bahan-bahan peledak tersebut bisa dijinakan atau diamankan.


"Belakangan yang kami temukan berdasarkan laporan warga, rata-rata bahan peledak sisa peninggalan konflik dan tidak ada kaitannya dengan apapun, apalagi aksi teroris," kata Kapolres.


Warga jangan terprovokasi

Dalam kesempatakan yang sama, Kapolres juga mengingatkan kepada warga Kota Ambon tidak termakan informasi negatif terkait ditemukannya puluhan mortir ini.


"Ini sisa peninggalan konflik, jangan terprovokasi dengan isu-isu yang tidak baik," ajak Kapolres.


Menurut Kapolres memastikan, benda-benda berbahaya tersebut tidak memiliki kaitan dengan apapun, apalagi dengan aksi teroris atau ancaman atas Pemilihan Gubernur Maluku putaran kedua yang akan digelar 14 Desember 2013 mendatang.


Saat ini mortir-mortir tersebut sudah diamankan oleh tim Gegana dan kini disimpan di gudang untuk selanjutnya dijinakan. Penyidik juga telah memeriksa dua saksi, Hans Ralahalu yang menemukan benda-benda berbahaya tersebut dan seorang warga lain.


"Ini tidak akan kaitan dengan Pilgub dan apapun, murni peninggalan konflik," katanya.


Kapolres berjanji penemuan ini akan dikembangkan, karena ada banyak lagi yang masih tertimbun di tanah. "Kita akan periksa warga yang dekat dengan lokasi temuan juga, karena kemungkinan masih banyak yang tertanam," katanya. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya