Demo Dokter, Rumah Sakit Umum Lampung Lumpuh Total

Aksi Hentikan Kriminalisasi terhadap Dokter
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
Sederet Kontroversi Pendeta Gilbert, Olok-olok Salat hingga Pakai Jam Harga Fortuner
- Aksi solidaritas dokter yang digelar secara serentak, mengakibatkan sejumlah fasilitas pelayanan medis di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek, Bandar Lampung, terlantar, Rabu, 27 November 2013. Sejak pagi suasana rumah sakit terbesar yang menjadi rujukan seluruh rumah sakit di Lampung tersebut terlihat lengang.

Mengejutkan Isi Garasi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor yang Resmi Jadi Tersangka KPK
 
Menlu Retno Ungkap 2 Arahan Jokowi soal Konflik Iran vs Israel
Suasana poliklinik rawat jalan rumah sakit terlihat sepi. Seluruh ruangan praktik dokter spesialis yang biasanya ramai dipenuhi pasien yang hendak mendapatkan pelayanan medis terlihat tutup. Bangku-bangku di ruang tunggu pasien rawat jalan juga sepi.

Kondisi yang sama terlihat di apotik rumah sakit yang melayani pasien asuransi kesehatan (Askes). Tidak terlihat satupun pasien yang tengah mengambil obat. Praktis, pelayanan medis lumpuh total.


"Pasang pengumuman di depan rumah sakit, kita tidak menerima pasien. Dokter tidak ada, jadi percuma jugakan," kata Subriyadi pegawai bagian pendaftaran pasien RSUDAM.

 

"Ada pelayanan bagi pasien uji lab dan rontgen. Kan tidak perlu dokter," ujar Febriyani, pegawai RSUDAM.


Di rumah sakit daerah ini, hampir seluruh dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Lampung dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PGDI) Lampung, melakukan unjuk rasa. Sambil mengenakan pita hitam sebagai simbol berduka, praktisi medis ini berkumpul di aula Wisma Haji Bandar Lampung. Mereka ikut memberikan dukungan moral kepada dokter Ayu asal Manado.


Selain menyamakan visi, para dokter ini kompak membubuhkan tanda tangan pada spanduk sepanjang sepuluh meter. Mereka menilai dokter Ayu dan rekan-rekannya merupakan korban kriminalisasi terhadap profesi dokter. Namun sayang, meski janji para dokter bahwa aksi mereka tidak akan menghambat pelayanan medis, nampaknya hanya isapan jempol.


Aksi para dokter ini kemudian dilanjutkan dengan menggelar
longmarch
menuju dinas kesehatan Provinsi Lampung. Rencananya tanda tangan yang terkumpul akan diserahkan kepada Kementerian Kesehatan di Jakarta.

 

Berbeda dengan di Lampung, ratusan dokter dan bidan di Bogor, Jawa Barat, justru tetap menjalankan kewajibannya melayani para pasien. Para dokter mengenakan pita hitam, sedangkan bidan mengenakan kerudung hitam.


Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Tamansari, Kabupaten Bogor, Ulfa Farah, mengatakan, pihaknya tetap melayani para pasien yang ada di Puskesmas.


"Intruksi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bogor, kami tetap beroperasi, tapi mengenakan pitam hitam untuk dokter, para bidan memakai kerudung warna hitam selama tiga hari," katanya.


Ia menambahkan, para dokter memakai pita hitam di lengan kanan dan bidan memakai kerudung hitam ini, sebagai bentuk solidaritas dan keprihatinan terhadap rekan mereka yang divonis oleh Mahkamah Agung bersalah dengan kurungan 10 bulan. (eh)


Laporan: Febriyanto Ponahan/ ANTV Bandar Lampung
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya