- ANTARA/Rosa Panggabean
VIVAnews - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla berpendapat Ketua KPK Abraham Samad belum layak disebut sebagai pemimpin yang jujur. Menurut Kalla, kejujuran belum dapat diukur ketika Samad masih memegang jabatan negara.
"Abraham jujur kalau dia selesai di KPK. Sekarang belum bisa dikatakan jujur," kata Kalla dalam acara peluncuran buku, 'Hoegeng, Polisi dan Menteri Teladan' di Gramedia Pondok Indah Mal, Minggu, 17 November 2013.
Tokoh yang juga akrab disapa JK itu menilai Samad baru lolos sebagai pemimpin jujur jika tidak ada cerita macam-macam setelah yang bersangkutan selesai menjabat. Setelah purna tugas, imbuhnya, seharusnya tidak ada isu dan bukti apapun yang mengarah pada kejahatan atau pelanggaran hukum Abraham. "Setelah itu, baru masyarakat akan mengakui dia jujur," ujarnya.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu mengatakan kejujuran adalah ketika seseorang yang mempunyai kewenangan, kekuasaan, kesempatan tidak berbuat yang jelek. Sebab, banyak orang jujur karena tidak mempunyai kesempatan.
"Ada dosen, begitu menjadi pejabat tapi tidak jujur juga. Kalau prajurit jujur, ya bagaimana? Mau bikin apa seorang prajurit," tuturnya.
Kalla bicara soal jujur terkait peluncuran buku yang dihadirinya, 'Hoegeng, Polisi dan Menteri Teladan'. Hoegeng dikenal sebagai polisi jujur, panutan. Sepak terjang dan integritasnya sudah diakui. (umi)