Sering Dipelintir, Alasan SBY Kini 'Irit' Bicara

Presiden SBY saat konferensi pers di Istana Merdeka.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVAnews
Jasad 11 Korban Kecelakaan Maut KM 58 Dipindah ke RS Polri
- Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi mengungkapkan alasan mengapa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa hari ini 'irit' memberikan pernyataan ke media atau membatasi peliputan di Istana.

Alasan Shin Tae-yong Coret Nathan Tjoe-A-On dari Timnas Indonesia U-23

Menurut Sudi, ada pemberitaan di dua media yang selalu memutarbalikan fakta atau 'memelintir' setiap pernyataan yang dikeluarkan Presiden.
Kia Bakal Luncurkan Banyak Mobil Listrik Baru, Salah Satunya Carens


"Pernyataan Presiden itu dipelintir bahkan sampai berhari-hari tidak habis-habis. Sehingga mungkin itulah kira-kira alasan Presiden sementara ini tidak begitu banyak memberikan rilis atau pernyataan," ujar Sudi di kantor Presiden, Jakarta, Kamis, 14 November 2013.


Ketika dikonfirmasi media apa dan dalam konteks apa pemberitaan tersebut diputarbalikan faktanya, Sudi enggan menjawab. Namun dia menegaskan, kedua media tersebut dinilai terlalu tendisius dalam pemberitaannya. "Sudah lah jangan kura-kura dalam perahu," kata dia menyindir.


Sebagai informasi, dalam beberapa hari ini, acara yang digelar di Istana Negara, khususnya yang terkait pertemuan dengan berbagai kalangan masyarakat, dilakukan secara tertutup. Padahal sebelumnya para jurnalis diperkenankan untuk meliput.


Pemberitahuan acara tersebut tidak untuk diliput tidak diberitahu sebelumnya. Sehingga para jurnalis yang telah memasuki ruangan, ketika acara itu dimulai diminta keluar.


Kemarin, Selasa 12 November 2013 misalnya, Presiden mengadakan pertemuan dengan Forum Kerukunan Rakyat Umat Beragama (FKUB). Para jurnalis termasuk
VIVAnews
, diperkenankan memasuki ruangan satu jam sebelum acara itu dimulai.


Namun, ketika acara dimulai, baru sepatah-dua kata sambutan dari Menteri Agama, Suryadharma Ali disampaikan, para jurnalis diminta keluar.


Kejadian ini bukan pertama kali. Pada hari sebelumnya, saat Presiden menerima penghargaan dari ASEAN Forum of Engineer Organization (AFEO) juga tiba-tiba dilakukan secara tertutup. Padahal acara tersebut merupakan satu bentuk prestasi yang diberikan pada pimpinan negara ini.


Sebelumnya ketika dikonfirmasi, Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengaku ruang media untuk meliput acara Presiden memang dibatasi. Dia mengatakan, hal tersebut dilakukan agar para jurnalis fokus terhadap konteks dan substansi acara.


"Ini justru biar teman-teman wartawan bisa mendapatkan langsung apa yang menjadi paling penting dalam pemberitaan itu," ujar Julian.


Dia menegaskan bahwa kebijakan ini tidak akan mengganggu kepentingan para jurnalis dalam menjalankan tugasnya.


"Kalau lebih baik berarti akan kami pakai. Mungkin ini lebih baik untuk teman-teman bisa terima intisari dari berita." (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya