Belasan Korban Trafficking di Tangerang Dipulangkan

Korban Trafficking Menjalani Perawatan di RS Polri Kramat Jati
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
- Sebanyak 19 korban perdagangan manusia atau
trafficking
Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
asal Jawa Tengah yang digerebeg dari rumah penampungan di Tangerang Selatan pada 18 Oktober 2013 silam, dipulangkan ke daerah asal.
Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Menurut petugas rumah perlindungan sosial anak Kementerian Sosial, Sri Wahyuni, saat ini mereka sudah berada di shelter di Kabupaten Semarang. Mereka bagian dari 88 perempuan korban
trafficking
dengan kedok pembantu rumah tangga yang disekap oleh CV Citra Kartini Mandiri.


Palupi (17) salah seorang korban asal Cilacap, Jawa Tengah, menuturkan, sejak dua bulan lalu dia sudah meninggalkan rumah. Dia ditawari kerja dengan iming-iming gaji Rp2 juta per bulan.


"Tapi ternyata sampai di sana tidur nggak bisa, karena terlalu banyak orang dan kerjaan tidak juga didapat," kata Palupi di Semarang, Kamis 14 November 2013.

 

Kabid Pemberdayaan Perempuan BP3AKB Jawa Tengah, Ema Rahmawati  mengungkapan, kasus
trafficking
di Jawa Tengah memang terbilang sangat tinggi. Pada 2012 lalu kasus
trafficking
di daerah ini mencapai 50 kasus.

 

"Minggu lalu kita sudah memulangkan 30 orang dari tempat yang sama, minggu ini ada 19 anak," ujar Ema.

 

Kabupaten Brebes merupakan kabupaten dengan angka
trafficking
terbesar, di susul Kabupaten Cilacap. "Pengawasan di beberapa daerah tersebut sangat kurang sehingga kita kesulitan melakukan pengawasan. Dan kemiskinan merupakan faktor utama pemicu banyaknya kasus
trafficking
," kata Ema. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya