Setelah Koin Emas, Warga Aceh Temukan Pedang Emas

koin emas kuno ditemukan di sungai Kampung Pande, Kutaraja, Banda Aceh
Sumber :
  • Antara/ Irwansyah Putra
VIVAnews -
Depok Masuk Aglomerasi DKJ, Wakil Wali Kota: Semoga Lebih Banyak Positifnya
Setelah dihebohkan dengan penemuan koin emas, warga Gampong Pande, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh, kini menemukan sepasang pedang yang diperkirakan juga berlapis emas, Rabu 13 November 2013. Lokasi penemuannya juga tak jauh dari lokasi penemuan koin sebelumnya.

Drama Korea Crash Akan Tayang Perdana di Disney+ Hotstar pada 13 Mei 2024

Menurut Sayed Zulkarnain, salah seorang tokoh warga Gampong Pande, pedang itu ditemukan seorang warga di sekitar kawasan cagar budaya desa itu sekitar pukul 15.00 WIB. Setelah ditemukan, pedang itu langsung diserahkan ke pihak desa.
Meninggalnya Babe Cabita Ternyata Bikin Para Sahabat Iri, Kok Bisa?


“Lokasinya masih di sekitar tempat ditemukannya koin, tidak terlalu jauh dari lokasi itu,” katanya.


Sepasang pedang yang panjangnya sekitar satu meter itu diperkirakan dilapisi emas di bagian gagang dan juga sarungnya. Ada juga ukiran yang diperkirakan terbuat dari gading gajah. Di bagian gagang terdapat tulisan menyerupai tulisan VOC.   


“Sementara diamankan dulu di sini, selanjutnya akan diserahkan kepada para ahlinya untuk diteliti,” kata Sayed.


Kabar penemuan sepasang pedang emas tersebut mengundang warga yang penasaran berduyun-duyun menuju kantor desa Gampong Pande. Warga ingin melihat langsung bentuk pedang tersebut. Polisi dikerahkan untuk mengamankan kantor desa Gampong Pande.


Salah seorang warga yang juga ingin melihat penemuan pedang itu sore tadi sempat pingsan dan kesurupan. Sambil menangis histeris, perempuan itu meracau dan meminta warga untuk tidak menjual barang-barang yang mereka temukan di sekitar kawasan cagar budaya Gampong Pande.


Warga bersama Wakil Walikota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal, yang ikut melihat langsung ke lokasi, membawa pulang perempuan itu ke rumahnya. Sementara warga yang ingin melihat dari dekat bentuk sepasang pedang itu masih bertahan di kantor desa hingga menjelang Magrib.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya