Aburizal Bersama 2000 Warga Menonton Pagelaran Wayang Kulit

Ical keliling Malang
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, dan istri Tatty Murnitriati, menonton pagelaran wayang kulit di Surabaya, Jawa Timur, Selasa malam, 12 November 2013.
Anutusias Punya Anak Perempuan, Alyssa Soebandono Sampai Lakukan Hal Ini

Pertunjukan wayang berlakon "Wahyu Waringin Agung" dengan dalang Ki Soenarjo itu diselenggarakan pimpinan Golkar Jatim itu untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-49 Partai Golkar. Lebih dari 2000 warga Surabaya menyaksikan pementasan yang digelar di halaman kantor DPRD Jawa Timur itu.
Hakim Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Kode Etik Meski Punya Jabatan di Asosiasi Pengajar HTN

ARB, panggilan akrab Aburizal Bakrie pada kesempatan itu mengenakan pakaian tradisional Jawa: beskap, jarik, blangkon, lengkap dengan sebilah keris di pinggang belakangnya. Sedangkan sang istri menggunakan setelan kebaya warna hitam dan riasan sanggul untuk rambutnya.
Qualcomm Snapdragon X Plus, Chipset Pendukung Laptop AI

Turut menemani ARB pada pagelaran wayang kulit semalam suntuk itu, Zainudin Amali, Ketua DPD I Partai Golkar Jatim yang baru dilantik dan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung.

Sebelum pertunjukan dimulai, ARB sempat menyampaikan pesan kepada seluruh penonton bahwa kesenian tradisional Jawa harus terus-menerus digalakkan, terutama kepada kalangan muda. 

ARB mengutip satu ungkapan Jawa yang dilafalkan dalam bahasa Jawa dan lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. "Ojo nganti wong Jowo ilang jawa-ne, sing kari jahile; jangan sampai orang Jawa kehilangan identitas Jawa-nya, dan yang tersisa hanya kulit berwarna cokelat tapi jiwanya kebarat-baratan."

Kandidat calon Presiden RI itu berpidato singkat. Ia mengaku sudah tak sabar segera menyaksikan pertunjukan yang dimeriahkan Kirun Cs dan Topan serta sinden Megan asal Amerika Serikat itu.

"Saya singkat saja, karena kita semua di sini ingin nonton wayang, bukan nonton pidato," ujar ARB, disambut tawa para hadirin.

Segera setelah itu, ia menyerahkan sebuah wayang gunungan kepada Ki Dalang Soenarjo yang menandai dimulainya pertunjukan.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya