Kapolri: Densus Anti-Korupsi Tidak Perlu

Sutarman.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andika Wahyu

VIVAnews - Kapolri Komisaris Jenderal Sutarman menyatakan Datasemen Khusus (Densus) Antikorupsi Polri tidak perlu ada. Padahal sebelumnya, ini datang dari Sutarman.

Terpopuler: Netizen Serang Wasit Nasrullo Kabirov, Ivar Jenner Sebut Qatar Badut

Saat ini, Polri sudah memiliki bagian yang khusus menangani korupsi, yakni Direktorat Tindak Pidana Korupsi. Pekerjaan rumah Polri saat ini adalah bagaimana meningkatkan penanganan kasus korupsi.

"Lembaga yang sudah ada itu, kita tingkatkan kemampuan personelnya, kemampuan alat teknologinya dan kemampuan anggarannya," kata Sutarman usai membuka pelatihan peningkatan kemampuan teknis penyidik tindak pidana korupsi di Jakarta, Selasa 11 November 2013.

Sutarman mengaku, Polri telah memiliki anggaran khusus untuk penanganan kasus-kasus korupsi dan telah diserahkan ke polda dan polres seluruh Indonesia. Jumlahnya, Rp208 juta untuk setiap penanganan kasus.Padahal, satu kasus bisa selesai dengan hanya memakai Rp50 juta.

"Anggaran yang digunakan itu harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan yang dikeluarkan. Sisanya digunakan menyidik lagi untuk meningkatkan target," katanya.

Sutarman menambahkan, dirinya telah memberikan semangat kepada para penyidik antikorupsi Polri agar lebih meningkatkan kinerja dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi.

"Penyidik harus berani, misalnya melihat ada kapolres yang tertangkap tangan melakukan korupsi. Sehingga kita bisa membersihkan diri dari berbagai pelanggaran korupsi," kata Sutarman.

Jadwal Mobil SIM Keliling DKI Jakarta, Bandung, Bogor, Bekasi Rabu 17 April 2024
Polusi Udara Jakarta

Hari Kedua Pasca-Libur Lebaran, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kelima di Dunia

Kualitas udara di DKI Jakarta menjadi yang terburuk kelima di dunia pada hari kedua pasca-liburan Idul Fitri, Rabu pagi.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024