Mantan Panglima TNI: Penyadapan AS dan Australia Langgar Kedaulatan RI

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono (kiri) & pendahulunya Djoko Santoso
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews - Penyadapan yang dilakukan Amerika Serikat dan Australia terhadap Indonesia merupakan suatu bentuk pelanggaran kedaulatan bangsa Indonesia. Sebab itu, Pemerintah harus memberikan tindakan keras bagi negara yang melakukan penyadapan.
Man Utd Incar Penyerang Tua yang Bela Real Madrid

"Jelas, itu pelanggaran kedaulatan bangsa Indonesia oleh Amerika dan Australia," tegas Jenderal (Purn) Djoko Santoso, mantan Panglima TNI, di sela-sela acara Pelantikan Pengurus DPP Ikatan Alumni  Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) DIY di Kampus Institut AKPRIND, Yogyakarta, Sabtu 9 November 2013
Ekonomi Tumbuh 5,6% di 2024, Pemprov DKI Yakin Bisa Atasi Inflasi

Tindakan tegas dari pemerintah seperti pengajuan protes keras, membongkar tujuan penyadapan, dan siapa saja yang terlibat, apakah itu orang per orang atau pun negara. "Pemerintah harus protes lebih keras. Kita itu negara merdeka dan berdaulat, masak mau diinjak-injak," ujarnya.
Polisi Sebut Kecelakaan Beruntun di GT Halim Libatkan 9 Kendaraan

Dengan kemajuan teknologi saat ini, lanjut Djoko, penyadapan akan sulit diketahui. Level negara Jerman saja bisa disadap. Namun demikian, tindakan itu dapat dibongkar lewat pengakuan salah satu agen intelijen Amerika yang membelot.

"Tugas pengambil keputusan saat ini adalah meminta secara tegas tujuan mereka menyadap informasi yang penting hingga sampai personal yang ada di DPR," jelasnya.

Lebih lanjut, Djoko menyatakan bahwa spionase terhadap Indonesia terjadi sejak zaman dahulu untuk berbagai kepentingan dari politik hingga ekonomi.

"Negara Indonesia itu negara yang sangat besar dengan sumber daya yang melimpah. Sehingga ketika suatu negara mengetahui secara jelas informasi itu, mereka akan berkuasa di Asia Tenggara karena Indonesia paling besar di Asia Tenggara," jelasnya.

Menurutnya, penyadapan kepada para pemegang keputusan di Indonesia sangat dimungkinkan pihak penyadap ingin mengetahui pihak-pihak mana saja yang bisa dilobi untuk bisa merebut sumber daya alam yang ada di Indonesia, termasuk pangsa pasar yang besar di Indonesia.

"Ya itu tadi, siapa yang menguasai Indonesia maka akan berjaya di ASEAN dan Asia Pasifik," tegasnya. (one)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya