Menyesal Catut Nama Luthfi, Fathanah Menangis di Sidang 'Sapi'

Ahmad Fathanah mendengar tuntutan Jaksa di persidangan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
VIVAnews
Jokowi Tunjuk Menko Airlangga Jadi Ketua Pelaksana Tim Nasional OECD, Intip Tugasnya
- Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq, tak terima Ahmad Fathanah 'menjual' namanya ke sejumlah pihak untuk mendapatkan keuntungan tertentu.

PKB dan Nasdem Merapat ke Koalisi Prabowo-Gibran, Kaesang Bilang Begini

Saat diberikan kesempatan menanggapi kesaksian para saksi dalam sidang kuota impor daging sapi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis 31 Oktober 2013, Luthfi meminta Fathanah menjelaskan alasan penyebutan namanya dalam sejumlah percakapan yang disadap KPK.
Penyebab Juara Bertahan Bandung bjb Tandamata Takluk di Laga Perdana Proliga


Saat hendak menjawab pertanyaan koleganya itu, Fathanah sempat terdiam cukup lama. Ia tampak menundukkan wajahnya dan tak kuasa melanjutkan perkataannya. Matanya berkaca-kaca seakan tengah menahan tangis.


"Yang Mulia, dalam persidangan ini saya minta maaf karena saya tidak pernah diperintahkan ustaz Luthfi, saya sering mencatut nama beliau. Saya bisnis sendiri," ujar Fathanah dengan suara parau.


Mendengar suara Fathanah sesenggukan dan terbata-bata, majelis hakim pun mempersilakan Fathanah untuk tidak melanjutkan perkataannya.


"Sudah, sudah," kata majelis hakim.


Usai persidangan, Fathanah mengungkap alasan dirinya menangis di depan Luthfi Hasan. Ia mengaku merasa bersalah dengan kawannya semasa kuliah di Arab Saudi itu.


"Kasihan Pak Luthfi, saya merasa salah, saya menyesal sendiri, saya sedih," ucapnya.


Tak lama kemudian, Fathanah pun menyambangi Luthfi di ruangan terdakwa.


"
Assalamualaikum
ustaz," sapanya. Luthfi pun menjawab salam Fathanah, "
Waalaikumsalam
."


Keduanya kemudian tampak bersalaman. Pintu pun ditutup. Entah pembicaraan apa yang dilakukan keduanya. Yang jelas, ini kali pertama Fathanah mendatangi Luthfi dan berbicara dengannya selama kasus impor daging disidangkan. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya