Menteri Syarief: Akil Tak Tahan Godaan, Benteng Terakhir pun Runtuh

Ketua MK Akil Mochtar usai diperiksa KPK.
Sumber :
  • ANTARAFOTO/Muhammad Adimaja
VIVAnews -
Kasus Pemalsuan Surat Lahan, Gubernur Kepri Sebut Bisa Diselesaikan dengan Musyawarah
Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan mengaku prihatin atas kasus yang menjerat Akil Mochtar, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK). Akil tertangkap tangan menerima suap terkait perkara sengketa pilkada, Rabu malam lalu.

Sidang PHPU, KPU Tepis Sirekap Jadi Bagian Kecurangan Pemilu

Syarief menilai, kasus yang melilit Akil tak berkaitan dengan latar belakangnya sebagai politisi. Sebelum menjadi hakim konstitusi tahun 2008, Akil tercatat sebagai anggota DPR dari Fraksi Golkar di dua periode. "Tapi lebih kepada tak kuat menahan godaan," kata Syarief di Kuta, Bali, Jumat 4 Oktober 2013.
Intip Persiapan Telkomsel 'Mengukur Jalan' Jelang Lebaran


Syarif sangat menyayangkan dugaan korupsi yang menjerat Akil Mochtar. Menurutnya, sebagai benteng terakhir demokrasi, hakim MK harusnya dapat mempertahankan diri dari perilaku bobrok koruptif. "Sangat disayangkan benteng terakhir demokrasi akhirnya runtuh juga," sebut Syarief.


Syarief setuju Akil Mochtar mendapat hukuman terberat jika dalam persidangan dia terbukti korupsi. "Harus itu," tegas dia.


Diberitakan sebelumnya, Akil ditetapkan sebagai tersangka penerima suap terkait perkara sengketa dua pilkada, yaitu di Gunung Mas, Kalimantan Tengah dan Lebak, Banten. Dari dua perkara pilkada itu, Akil diduga mendapat Rp4 miliar. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya