Sumut Krisis Listrik, Dahlan Iskan Tuding Gubernur Lama

Dahlan Iskan menjadi Meneg BUMN
Sumber :
  • ANTARA/Widodo S. Jusuf
VIVAnews
Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi
- Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho menyurati Presiden terkait krisis listrik di provinsi yang dipimpinnya. Menjawab itu, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan balik menuding gubernur yang lama sebagai penyebabnya.

Kubu Ganjar-Mahfud Ingin Suara Prabowo-Gibran Nol, Begini Kata KPU

Dahlan yang pernah menjabat Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) itu menyatakan, telah memprediksi kekurangan pasokan listrik tersebut terjadi. Salah satu penyebabnya adalah tidak adanya izin pembangunan pembangkit listrik.
BI Pastikan Masyarakat di Lebaran 2024 Dapat Uang Baru


Dahlan bercerita, tiga tahun yang lalu, ketika masih jadi bos PLN, ada rencana membangun pembangkit listrik Asahan 3. PLN telah menyiapkan segalanya, mulai dari dana USD250 juta hingga desain pembangkit. Namun, pembangunan pembangkit berkapasitas 180 MW ini terganjal izin Gubernur Sumatera Utara saat itu, yaitu Syamsul Arifin.


"Semuanya sudah siap, tapi izinnya tidak dikeluarkan. Gubernurnya tidak mengizinkan. Saya sudah bilang akan terjadi krisis listrik. Saya bilang, 'Pak, nanti akan terjadi krisis listrik.' (Izinnya) tidak dikasih," kata Dahlan di Jakarta, Kamis 3 Oktober 2013.


Dahlan sampai berseteru dengan gubernur tersebut. "Saya sampai perang terbuka dengan gubernur. Ini bukan untuk saya, tapi untuk rakyat Sumut (Sumatera Utara)," kata dia.


Syamsul sendiri tak menjabat sampai akhir masa jabatan karena masuk penjara tersangkut kasus korupsi. Gatot yang saat itu Wakil Gubernur pun menjadi pelaksana tugas nyaris sampai akhir periode. Di pemilihan periode berikutnya, Gatot pun terpilih jadi Gubernur.


Mengenai masalah listrik ini, Wakil Presiden, Boediono, juga turut angkat bicara. Boediono meminta Dahlan dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi krisis listrik di Sumatera Utara.


"Saya minta kedua menteri segera merumuskan langkah bersama untuk menyelesaikan krisis ini," kata dia dalam Rapat Koordinasi Kelistrikan di Kantor Wakil Presiden, Rabu 11 September 2013.


Tak hanya menyelesaikan krisis jangka pendek, Wapres juga meminta kedua menteri merumuskan payung kebijakan yang lebih bersifat jangka menengah panjang untuk mencegah krisis terulang kembali di Sumatera Utara. Dalam rapat koordinasi itu juga membahas berbagai masalah pembangunan pembangkit listrik agar tidak mengalami hambatan dan dapat selesai tepat waktu.


Penyebab Krisis Listrik


Menteri BUMN Dahlan Iskan membenarkan bahwa belakangan ini pasokan listrik di Sumatera Utara berkurang sehingga tidak mampu mencukupi kebutuhan industri maupun konsumen. "Kelangkaan listrik ini terjadi karena ada beberapa pembangkit, seperti Sibolga, yang masih menjalani perawatan," katanya.


Dahlan menambahkan, perawatan pembangkit ini menimbulkan defisit pasokan listrik di Sumatera Utara sebesar 324 MW. Masalahnya, kata dia, perbaikan ini dijadwalkan baru selesai dalam tempo tiga bulan, atau pada Desember mendatang.


"Maka sebagai langkah urgen mengatasi kekurangan listrik selama masa perbaikan ini,  saya sudah meminta PLN menyewa generator pembangkit listrik. Secara bertahap PLN akan menyewa beberapa pembangkit yang beroperasi bertahap mulai minggu ke dua bulan September hingga nanti mencapai total kapasitas sebesar 430 MW," kata mantan bos perusahaan pelat merah itu.


Sementara, Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan bahwa ia sudah menandatangani tambahan alokasi gas sebesar 4 MMSCFD untuk PLN Sumatera Utara. Ia menuturkan, jika tambahan pasokan gas ini sudah mengalir, PLN akan dapat menghidupkan PLTU Belawan yang memang memakai bahan bakar gas. Ada tambahan pasokan listrik sekitar 20 MW dari sini. Beberapa pembangkit yang prosesnya sudah berjalan itu antara lain, pembangkit listrik Nagan Raya yang akan selesai Oktober 2013  dengan kapasitas 110 MW.


Sedangkan pada 2014 mendatang ada beberapa pembangkit baru dengan total kapasitas 690 MW yang dijadwalkan mulai beroperasi. Pembangkit-pembangkit itu adalah, PLTU Nagan Raya 2 (110 MW, Februari 2014), PLTU Pangkalan Susu 1 (200 MW, Maret 2014), PLTU Pangkalan Susu 2 (200 MW, Mei 2014), serta PLTMG Arun (180 MW, Desember 2014).


Masih ada lagi pasokan listrik dari panas bumi. Jika pembangunannya lancar, PLTP Sarulla akan mulai beroperasi pada tahun 2016. PLTP Sarulla secara bertahap akan menambah pasokan listrik di Sumatera Utara sebesar 110 MW pada 2016 dan terus meningkat menjadi 220 MW pada 2017. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya