Habibie: Foke Bawa Tugas Mission Impossible

BJ Habibie dan Fauzi Bowo Ziarah ke Makam Ainun Habibie
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Mantan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie menilai mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo merupakan sosok yang pantas menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Jerman.
Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel

"Dia bawa tugas mission impossible," kata Habibie usai salat Jumat di Masjid Darussalam, Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat 20 September 2013.
Prediksi Premier League: Fulham vs Liverpool

Habibie menjelaskan, yang dimaksud mission impossible adalah membuat sinergi antar negara dari sisi teknologi, ekonomi dan pendidikan. Selama ini, lanjutnya, Indonesia selalu mendapatkan porsi lebih kecil dalam kerja sama di bidang-bidang tersebut. Dan itu merupakan tugas dan kewajiban Foke sebagai duta besar.
Ditanya Kontrak STY, Erick Thohir Sebut Sepakbola Indonesia di Jalur yang Tepat

"Dia sudah tidak bisa mengelak ini tugas negara. Dia sudah mendapatkan legitimasi dari eksekutif dan legislatif. Dia harus bekerja," tegasnya.

Meski sejak awal terpilihnya Foke jadi duta besar mendapat penolakan dari aktivis PPI di Jerman, Habibie mengatakan bahwa hal tersebutbagian dari demokrasi. "Pro kontra itu wajar. Saya juga dulu didemo," katanya.

Misi lainnya yang harus Foke jalankan di Jerman, kata presiden ke-3 RI ini, adalah kesetaraan jam kerja yang seimbang. Ini berpengaruh pada kualitas produk yang berdampak pada pasar dan sistem ekonomi.

Yang dimaksud kesetaraan jam kerja oleh Habibie adalah dalam kerjasama teknologi untuk sebuah penciptaan produk. Indonesia selalu mendapatkan porsi persentasi yang rendah, dan mengandalkan sumber daya manusia dalam merakit sebuah produk.

Habibie berharap Foke bisa memperjuangkan lebih banyak produk Jerman yang dikerjakan di Indonesia. Namun, harus ada muatan produk lokal dalam produk Jerman yang dirancang bangun di Indonesia.

"Ini potensi yang masih terbuka. Bila ini bisa diambil akan berdampak banyak, bukan hanya lapangan kerja. Tapi sistem ekonomi yang lebih luas. Pendidikan hingga budaya kerja yang efektif dan efisien," ujar dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya