Sumber :
- dok. Corbis
VIVAnews
- Bidan TM (50) selalu mengincar bayi-bayi hasil hubungan gelap atau dari para ibu yang tidak ingin membesarkan anaknya. Bayi tak berdosa itu kemudian mulai dipasarkan sang bidan dengan modus adopsi.
"Modusnya macam-macam, ada ibu yang tidak mau membesarkan anaknya karena faktor ekonomi dan juga karena hubungan gelap," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes (Pol) Martinus Sitompul, saat ditemui di Mapolda Jabar, Kamis 19 September 2013.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Modusnya macam-macam, ada ibu yang tidak mau membesarkan anaknya karena faktor ekonomi dan juga karena hubungan gelap," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes (Pol) Martinus Sitompul, saat ditemui di Mapolda Jabar, Kamis 19 September 2013.
Martin menjelaskan, umur ibu yang menjual bayinya beragam dari umur 17 tahun hingga 34 tahun. Bayi hasil hubungan gelap ini kemudian dipasarkan dengan harga Rp3 juta sampai Rp5 juta untuk jenis kelamin perempuan dan Rp7 juta untuk yang berjenis kelamin laki-laki.
Disinggung masalah pembeli, Polda Jabar saat ini masih melakukan penyelidikan. Namun bisa dipastikan, kegiatan jual beli bayi ini dilakukan secara berjaringan.
"Untuk ibu yang menjual dan pembeli kami masih selidiki dan tidak menutup kemungkinan dipidanakan," katanya.
Selain itu, Polda Jabar masih mendalami apakah tersangka melakukan praktek aborsi atau tidak. Kemudian sudah berapa lama praktik aborsi ini dijalankan bidan TM. "Kami dalami, ada beberapa data yang diperoleh bukti menyatakan ada aborsi," katanya lagi.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Martin menjelaskan, umur ibu yang menjual bayinya beragam dari umur 17 tahun hingga 34 tahun. Bayi hasil hubungan gelap ini kemudian dipasarkan dengan harga Rp3 juta sampai Rp5 juta untuk jenis kelamin perempuan dan Rp7 juta untuk yang berjenis kelamin laki-laki.
