'Panduan Gerilya Kota,' Kominfo Tunggu Aduan

Polisi ditembak Alm. Aipda Koes Hendratno
Sumber :
  • ANTARA/Saptono

VIVAnews - Sebuah situs, scribd.com, memuat 'panduan gerilya kota' yang mengajak pembacanya untuk memerangi dan menggulingkan rezim kafir. Kementerian Komunikasi dan Informatika mengaku belum mendapat laporan mengenai laman tersebut.

"Sesuai prosedur ya kami menunggu ada aduan. Karena kami tidak mungkin mengawasi satu per satu situs yang jumlahnya jutaan itu," kata juru bicara Kominfo Gatot S Dewa Broto saat dihubungi VIVAnews, Kamis 19 September 2013.

Jika Kominfo sudah mendapat laporan, aduan segera diproses tanpa birokrasi yang panjang. "Jika memang situs itu mengandung content yang melanggar undang-undang yang berlaku, dalam hitungan jam kami tutup," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Deputi I BNPT Bidang Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi, Agus Surya Bakti menilai  panduan buku setebal 112 halaman itu bisa diunduh dengan mudah oleh siapa saja dan dikhawatirkan bisa melahirkan benih-benih baru terorisme di tanah air.

"Panduan itu mengkhawatirkan, karena bisa menginspirasi masyarakat. Seharusnya Pemerintah segera menutup akses (laman) tersebut," kata Agus SB.

Agus menambahkan, propaganda melalui internet merupakan strategi kelompok teroris. Menurut Agus, Pemerintah masih lamban dalam menangani permasalahan terorisme, apalagi propaganda yang mereka sebar melalui internet.  "Itulah kelemahan kita (Pemerintah), begitu tahu baru ditangani," katanya.

Sementara itu, laman yang bisa dibaca secara cuma-cuma di scribd.com hanya pengantarnya, sedangkan untuk panduan teknis gerilya harus diunduh dengan membayar. Sekilas dengan membaca pengantarnya, panduan ini amat berbahaya bagi mereka yang mempunyai bibit ekstrem. (sj)

Peran Jenderal Bintang 4 yang Diduga Terlibat Korupsi Timah Rp 271 Triliun
Ilustrasi wartawan atau pers.

Curhat Jurnalis Asing Kala Bertugas di China

Banyak rintangan bagi jurnalis asing yang menghadapi tanggapan keras Partai Komunis China terhadap pemberitaan independen yang mengkritik kebijakan China.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024