Sekelompok Orang Merusak Makam Kuno di Yogya

Ziarah Kubur Jelang Ramadhan
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
Mensos Risma Berikan Pesan ke Konten Kreator: Tidak Usah Takut untuk Melangkah!
- Sekelompok orang, sebagian menggunakan penutup muka, merusak makam Kiai Ageng Prawiropurbo, yang merupakan cucu dari Sri Sultan Hamengku Buwono VI. Perusakan makam yang berlokasi di Desa Tahunan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, ini terjadi Senin malam, 16 September 2013.

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel

Massa yang belum diketahui asal-usulnya itu, datang menggunakan pentungan dari besi dan melakukan merusak nisan Kiai Ageng Prawiropurbo dan nisan KRT Hastono Negoro, RM Daroessalam, KRT Purbowijoyo, dan RM Kusyutardono.
Prediksi Premier League: Fulham vs Liverpool


“Saat kelompok masa datang saya terbangun karena suara gaduh. Ada sekitar 15 orang yang masuk ke dalam makam dan langsung memukul beberapa nisan hingga jatuh,” kata Abu Giran (73), penjaga malam makam, Selasa 17 September 2013. “Saat massa masuk ke dalam terdapat 6 peziarah dan diminta keluar dari makam,” katanya.


Menurut Abu, sesaat sebelum melakukan perusakan terhadap nisan-nisan yang ada di kompleks tersebut, kelompok tersebut sempat meneriakkan makam Kiai Ageng Prawiropurbo sebagai tempat syirik. "Ini tempat syirik. Menyembah kok (pada) makam," kata Abu Giran mengulang pernyataan kelompok itu.


Usai melakukan aksi di luar, beberapa orang dari kelompok massa tersebut meminta dia membuka ruang utama yang terdapat makam Kiai Ageng Prawiropurbo. Di ruang utama tersebut, mereka merusak payung, kendi, tempat bunga dan nisan.


Aksi perusakan itu berlangsung sekitar 30 menit dan setelah itu mereka langsung keluar dari ruang utama makam. Mereka juga mencorat-coret tembok dan lantai makam,” katanya.


Massa itu lalu pergi menggunakan sepeda motor ke arah barat dari makam Karangbolotan.


"Saya hanya diam saja karena pikiran saya ini urusan kepercayaan. Setelah sekitar pukul 12-an mereka keluar dan saya ingat betul ada yang berkata, 'Jangan menyembah kijing. Itu syirik. Saya hanya diam saja," kata Abu.


Menurut Abu, makam tersebut memang sering didatangi berbagai kalangan karena dianggap keramat. Peziarah yang berasal dari Yogya maupun luar Yogya sering kali mendatangi makam pada malam Senin Legi sebagai peringatan meninggal dan malam Rabu Legi sebagai peringatan lahirnya Ki Ageng Purbo untuk memperoleh berkah dalam mencari rejeki.


Meski tak mengalami kerusakan parah, namun barang-barang di dalam makam yang dibangun sejak 1933 pecah dirusak para pelaku. Selain itu beberapa maisan (kepala nisan) juga terlihat jatuh tergeletak di lantai.


Usai kejadian petugas kepolisian mendatangi lokasi kejadian dan memeriksa sejumlah saksi yang mengetahui kejadian tersebut termasuk penjaga makam Abu Giran.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya