Kompolnas Temukan Rekening Gendut 3 Calon Kapolri

Timur Pradopo
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menemukan rekening gendut milik tiga calon Kapolri. Meski enggan menyebutkan nama, Komisioner Kompolnas Adrianus Meliala mengatakan para pemilik rekening tak wajar itu sudah dilaporkan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Itu kami masukkan dalam laporan kami ke Presiden. Mereka mau bohong terserah, kami kan tidak menginterogasi, tidak juga mencari kesalahan. Kalau bohong kan mereka harus pertanggungjawabkan kepada masyarakat. Pokoknya ada tiga nama itu lah," kata Adrianus di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin, 9 September 2013.

Adrianus mengatakan laporan soal rekening gendut itu mereka dapatkan dari warga masyarakat. Berdasarkan itu, Kompolnas telah melakukan klarifikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) mereka ke KPK.

"Kami sebutkan secara fair saat kami bertemu dengan yang bersangkutan (tiga pemilik rekening gendut), dan telah menanyakan secara rinci kenapa mereka punya uang tersebut," kata Adrianus.

Karena adanya temuan ini, Kompolnas hanya menyerahkan tujuh nama kandidat Kapolri ke Presiden. Kompolnas berharap nama-nama itu segera diserahkan ke DPR.

Sebelum ini, ada 11 calon Kapolri telah melaporkan LHKPN ke KPK. Proses verifikasi LHKPN tersebut dimulai pada akhir Juli 2013 dan berlangsung selama dua pekan.

Berikut nama-nama calon Kapolri yang telah melaporkan LHKPN:

1. Kepala Badan Reserse Kriminal, Komisaris Jenderal Polisi Sutarman;
2. Kepala Badan Narkotika Nasional, Komisaris Jenderal Polisi Anang Iskandar;
3. Kepala Lembaga Pendidikan Polri, Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan;
4. Kapolda Bali, Inspektur Jenderal Polisi Arif Wachjunadi;
5. Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Putut Eko Bayu Seno;
6. Asisten Operasi Kapolri, Inspektur Jenderal Polisi Badrodin Haiti;
7. Mantan Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Polisi Saud Usman Nasution;
8. Wakil Kepala Bareskrim, Inspektur Jenderal Polisi Anas Yusuf;
9. Kepala Divisi Teknologi Informasi Polri, Inspektur Jenderal Polisi Tubagus Anis Angkawijaya;
10. Kakorlantas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Pudji Hartanto;
11. Kepala Divisi Hukum Polri, Inspektur Jenderal Polisi Anton Setiadi. (kd)

Nikita Mirzani Beberkan Pemicu Kandasnya Jalinan Asmara Hingga Soal Kesetiaan

Dua calon yang disebut-sebut memiliki rekening gendut telah memberikan klarifikasi. Mereka adalah Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan dan Asisten Operasi Kapolri Inspektur Jenderal Badrodin Haiti.

Soal adanya uang US$4 ribu dalam rekeningnya, Badrodin menjelaskan bahwa itu merupakan honor saat dia bertugas di Kamboja. Saat itu dia mendapat honor US$150 per hari.

"Oh, itu honor saya waktu di Kamboja, tugas perdamaian selama satu tahun dari 1992-1993," kata dia, 26 Juli lalu.

Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan juga membantah mempunyai rekening gendut. Ia menegaskan laporan kekayaannya sudah diverifikasi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

"Masalah itu perlu saya luruskan. LHA (Laporan Hasil Analisis) dari PPATK sudah ditindaklanjuti oleh Bareskrim pada tahun 2010, dan hasilnya sudah dikirim ke PPATK. Jadi masalah itu telah selesai. Artinya wajar dan dapat dipertanggungjawabkan," dia menegaskan. (kd)

Dokumentasi BNPB

3 Orang Tewas Imbas Longsor dan Banjir Lahar Dingin di Wilayah Gunung Semeru

Banjir Lahar Dingin yang dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru membuat meluapnya debit air Daerah Aliran Sungai (DAS).

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024