Ungkap Kuesioner Organ Vital Siswa, Nurlina Malah Dipaksa Minta Maaf

Ilustrasi/Peserta SBMPTN
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Gara-gara menulis status dan mengunggah foto kuesioner alat kelamin di akun Facebook miliknya, Nurlina (40), orangtua murid SMP Negeri 1 Kota Sabang, dipanggil pihak sekolah dan dipaksa meminta maaf. Alasannya: dia dianggap telah mencemarkan nama baik sekolah dan Kota Sabang.

Nurlina adalah orangtua Muhammad Faziz (12), siswa SMP Negeri Kota Sabang, yang menerima kuesioner berisi antara lain pertanyaan tentang, astagfirullah, ukuran alat kelaminnya. Dia tak habis pikir kenapa anaknya diminta menjawab pertanyaan tak senonoh itu. Jengkel, dia lalu mengungkapkan unek-uneknya di akun Facebook-nya.

Nurlina dipanggil pihak sekolah, Kamis kemarin, dan diminta menghadap kepala sekolah. Dalam pertemuan itu, Nurlina rupanya tidak sendirian. Pihak sekolah juga mengundang seluruh wali murid. Sejumlah pejabat Dinas Kesehatan Aceh, Dinas Pendidikan Aceh, dan Puskesmas Sabang pun hadir.

Nurlina mengatakan dia disudutkan dalam pertemuan itu. Bukannya mendukung tindakan dia mengungkap praktik janggal itu, pihak sekolah dan pejabat setempat menilai dia telah mencemarkan nama baik sekolah dan kota Sabang.

"Dalam pertemuan itu mereka meminta saya untuk minta maaf karena dianggap mencoreng nama sekolah dan kota Sabang, baik di Facebook maupun di media lokal," kata Nurlina, Jumat, 6 September 2013.

Pihak sekolah beranggapan, gara-gara Nurlina, citra kota Sabang kini jadi lekat dengan kuesioner alat kelamin.

Logitech G Pro X 60 Lightspeed, Dirancang Ringkas untuk Menang

"Tapi saya tidak akan minta maaf, karena menurut saya kuisioner itu tidak pantas diterima anak-anak," Nurlina bersikeras.

Dikonfirmasi soal ini, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sabang, Sarifah Nur, mengakui Kamis kemarin Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan meminta sekolah untuk memanggil semua wali murid. Pertemuan itu digelar untuk membicarakan kuesioner alat kelamin yang menghebohkan itu.

Namun, dia menolak berkomentar lebih jauh soal Nurlina yang dipaksa meminta maaf secara terbuka. Dia cuma bilang seharusnya Nurlina mempertanyakan dulu kuesioner tersebut ke pihak sekolah sebelum menyebarluaskannya di media sosial.

"Soal itu saya tidak bisa jawab sekarang. Tapi kenapa ibu itu tidak mengkonsultasikan terlebih dahulu dengan pihak sekolah? Lagi pula, itu bukan kuesioner sekolah, tapi dari Dinas Kesehatan," katanya. (kd)

Sistem rudal pertahanan Iron Dome Israel untuk mencegah roket Hamas

Iran Serang Israel, Ini Imbauan KBRI Teheran pada WNI

Iran telah melancarkan serangan usai Israel menyerang dan menghancurkam kompleks Kedutaan Iran di Damaskus.

img_title
VIVA.co.id
14 April 2024