Ini Kisah Kolega Bisnis tentang Kedekatan Sengman-SBY

Ridwan Hakim
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVAnews
Komang Teguh Bayar Lunas Kesalahan, Timnas Indonesia U-23 Ungguli Australia
– Sengman Tjahja bukan nama baru di Palembang. Ia pemain lama di bisnis perhotelan kota itu. Tahun ini dia pun menjadi investor salah satu hotel yang akan dibangun di Palembang. Namun namanya kini jadi perbincangan publik ketika dikaitkan dengan “Sengman” yang disebut Ridwan Hakim – putra Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin – sebagai utusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Lion Air Buka Suara soal 2 Pegawainya Ditangkap Kasus Penyelundupan Narkoba

Nama Sengman itu muncul ketika Jaksa Penuntut Umum KPK memutar rekaman penyadapan atas Ridwan Hakim dan Ahmad Fathanah, terdakwa suap impor daging sapi, di persidangan kasus tersebut. Fathanah menyebut Sengman dan rekannyalah yang mengantar uang Rp40 miliar dari Dirut PT Indoguna Utama – perusahaan yang mengajukan tambahan kuota impor daging sapi ke Kementerian Pertanian – untuk Hilmi Aminuddin.
Selebgram Meli Joker Bunuh Diri, Pemuda Indonesia Disebut Rentan Alami Gangguan Mental


Sejumlah pengusaha di Palembang kemudian membenarkan kedekatan antara kolega mereka, Sengman Tjahja, dengan SBY. “Mereka akrab sejak Pak SBY menjabat Pangdam II Sriwijaya tahun 1996. Sengman itu pemilik Hotel Princess di Palembang,” kata Herlan Aspiudin, Ketua Perhimpunan Hotel dan Rumah Makan Indonesia di Sumatera Selatan.


Rekan bisnis Sengman, Abdul Aziz, mengatakan Sengman adalah pengusaha sukses yang dikenal luas di kalangan bisnis Palembang. Abdul juga tahu awal kedekatan Sengman dengan SBY. “Mereka mulai dekat ketika Sengman membuka usaha adu ketangkasan. Pada tahun 1997-1998, sosok seorang Pangdam itu melebihi seorang gubernur,” kata dia kepada
VIVAnews
, Selasa 3 September 2013.


Foto Presiden SBY bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono  yang tersenyum pun terpampang di ruang resepsionis Hotel Princess. Namun hotel yang berlokasi di kompleks pertokoan Ilir Barat Permai Palembang itu tampak sepi pengunjung. Hanya ada resepsionis dan dua karyawan penyambut tamu yang terlihat.


Resepsionis hotel yang tak mau disebut namanya mengatakan, Hotel Princess sekarang dikelola oleh menantu Sengman. “Kalau tidak salah, menantunya itu Pak Indra. Humas hotel sekarang sedang tidak ada, lagi keluar,” kata dia.


Sementara kantor Sengman yang juga beralamat di Ilir Barat Permai, sama sepinya. Hanya ada satu karyawan di ruangan lantai dasar gedung cokelat berlantai  tiga itu. Sang karyawan, Anhar, mengatakan Sengman sangat jarang berkunjung ke kantor.


Sengman semakin jarang datang ke kantor ketika namanya mulai ramai disebut di pemberitaan media pekan lalu. “Bapak tidak ada. Tidak pernah ke kantor lagi, mungkin sedang di Jakarta. Saya tidak tahu rumahnya di mana. Saya tidak pernah
ngobrol
sama Bapak. Saya cuma kerja di sini,” ujarnya.


Pihak Istana telah membantah ada utusan Presiden bernama Sengman. “Saya pastikan, kami tidak pernah mendengar nama itu sebagai utusan Presiden,” kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha.


Bantahan senada diucapkan Sekretaris Kabinet Dipo Alam. “Saya tak kenal Sengman. Saya tahunya tukang seng. Istana tak ada hubungannya sama sekali dengan kasus impor sapi. Kami tidak kenal mereka (nama-nama yang disebut di sidang Fathanah). Mereka tak ada hubungannya dengan Istana,” kata Dipo. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya