Warga Palembang: Sengman Sering Bagi-bagi Beras

Ridwan Hakim
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVAnews
Pesan Widodo Untuk Pemain Arema FC Usai Kalah Dari Rival 
– Nama Sengman mendadak ramai dibicarakan ketika terdakwa kasus suap impor daging sapi Ahmad Fathanah menyebutnya dalam percakapan dengan putra Ketua Majelis Syuro PKS Ridwan Hakim. Percakapan yang disadap KPK itu kemudian diputar di persidangan Fathanah, Kamis 29 Agustus 2013. Dalam sidang itu, Ridwan menyebut Sengman sebagai utusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Death Toll Rises to 140 in Moscow Terrorism Attack

Ketua DPR yang juga Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie mengatakan kenal dengan seseorang bernama Sengman. Marzuki kenal Sengman di kota kelahirannya, Palembang. Ketika itu Marzuki masih pengusaha yang belum terjun ke dunia politik. “Sengman pengusaha hotel di Palembang. Tapi kami tidak pernah bertemu lagi,” kata Marzuki.
Wajah Sering Kena Matahari Jangan Abaikan Penggunaan Moisturizer


Ketua Perhimpunan Hotel dan Rumah Makan Indonesia (PHRI) di Sumatera Selatan, Herlan Aspiudin, menyatakan memang ada pengusaha hotel di Palembang bernama Sengman Tjahja. Ia pemain lama di bisnis perhotelan. “Sampai sekarang Sengman tercatat sebagai anggota kami dan masih aktif. Dia pemilik Hotel Princess di Palembang,” kata Herlan.


Warga Palembang pun ternyata cukup banyak yang mengenal Sengman Tjahja. Pengusaha yang disebut dekat dengan Presiden sejak SBY menjabat Pangdam Militer II Sriwijaya tahun 1996 itu dikenal warga sebagai orang baik. Sengman bahkan terlihat sering membagikan beras di wilayah RT Ilir Barat Permai, Palembang, Sumatera Selatan.


Dalam wawancara khusus
VIVAnews
dan
tvOne
dengan Ketua RT Ilir Barat Permai, WS, Selasa 3 September 2013, WS mengatakan Sengman dikenal ramah dan mudah bergaul di lingkungannya. “Setiap minggu, dia juga memberikan bantuan ke masjid, baik berbentuk uang atau beras,” ujar dia.


WS mengatakan, saat Sengman membangun kompleks pertokoan dan mal di kawasan Ilir Barat Permai, ia merekrut warga sekitar sebagai karyawan, baik satpam ataupun pegawai. “Rata-rata yang kerja di tempat usaha Sengman itu orang lokal. Mereka dipekerjakan sesuai dengan pendidikannya. Kalau SD dijadikan satpam atau cleaning service, kalau SMP dan SMA di kantor,” kata dia.


WS yang sudah menjabat Ketua RT di Ilir Barat Permai selama 16 tahun sejak 1988 itu mengatakan, Sengman juga pernah menjadi bapak asuh bagi anak yatim di kawasan itu. “Anak asuhnya dulu banyak. Kalau ada anak-anak yang sudah tidak punya orangtua, mereka dijadikan anak asuhnya,” ujar WS.


Istana sendiri membantah ada utusan Presiden bernama Sengman. “Saya pastikan, kami tidak pernah mendengar nama itu sebagai utusan Presiden,” kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha.


Bantahan senada diucapkan Sekretaris Kabinet Dipo Alam. Ia mengatakan tak kenal Sengman. “Saya tahunya tukang seng. Istana tak ada hubungannya sama sekali dengan kasus impor sapi. Kami tidak kenal mereka (nama-nama yang disebut di sidang Fathanah). Mereka tak ada hubungannya dengan Istana,” kata Dipo. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya