Sumber :
- www.jfff.info
VIVAnews
- Dewan Kerajinan Nasional Daerah akan segera menawarkan pemakaian kain bermotif khas Bali, endek, kepada para kepala negara yang akan mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi APEC di Nusa Dua Bali pada Oktober mendatang.
"Kami akan bangga bila para kepala negara yang hadir menggunakan endek, karena ini produk asli Bali," kata Ketua Dekrasnada Bali Ny. Ayu Pastika, Selasa 3 September 2013.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Celine Dion Ungkap Penyakit Langka yang Dideritanya: "Saya Berharap Ada Keajaiban"
"Kami akan bangga bila para kepala negara yang hadir menggunakan endek, karena ini produk asli Bali," kata Ketua Dekrasnada Bali Ny. Ayu Pastika, Selasa 3 September 2013.
Baca Juga :
Detik-detik 2 Pemuda Ditangkap Warga Gegara Dikira Bandar Narkoba, Polisi Ungkap Faktanya
Saat ini Dekrasnada sedang merancang motif endek yang tepat untuk kepala negara di kawasan Asia Pasifik itu. Hasil rancangan itu akan ditawarkan kepada para kepala negara yang hadir. Namun demikian, tidak tertutup kemungkinan bila peserta lain atau pejabat setingkat kepala negara ada yang tertarik dan ingin menggunakannya akan dilayani.
"Ini merupakan promosi gratis bagi Bali dan produk kerajinan kain endek," ujar Ayu Pastika.
Rencananya promosi endek itu akan dipaketkan dengan beberapa promosi produk kerajinan lainnya saat KTT Oktober nanti.
Gubernur Made Mangku Pastika mengatakan, seni kerajinan Bali juga merupakan salah satu pilar pembangunan ekonomi Bali. Untuk itu, Dekrasnada harus mengembangkan program dan terus mendorong kualitas SDM perajin. Tujuannya agar hasil kerajinan dapat bersaing di pasar global.
"Pada 2015 nanti Indonesia yang menjadi bagian dari masyarakat ekonomi ASEAN akan terkena dampak pemberlakuan Asean Free Trade Agreement (AFTA). Semua produk bebas masuk ke mana saja," ujar Pastika. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Saat ini Dekrasnada sedang merancang motif endek yang tepat untuk kepala negara di kawasan Asia Pasifik itu. Hasil rancangan itu akan ditawarkan kepada para kepala negara yang hadir. Namun demikian, tidak tertutup kemungkinan bila peserta lain atau pejabat setingkat kepala negara ada yang tertarik dan ingin menggunakannya akan dilayani.
