Ini Rekaman Percakapan Luthfi Hasan, Ridwan, dan Bunda Putri

Ridwan Hakim
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVAnews - Jaksa pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutar rekaman hasil sadapan penyidik dalam kasus dugaan suap pengurusan kuota impor daging sapi untuk PT Indoguna Utama, Kamis 29 Agustus 2013. Dalam rekaman itu, terungkap sesosok misterius yang kerap disapa 'Bunda Putri.'

Sosok ini diungkap pertama kali oleh Ridwan Hakim, anak Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin. Namun, Ridwan tak mau mengungkap identitas Bunda Putri itu. Ridwan hanya mengatakan bahwa Bunda Putri adalah seorang pengusaha yang menjadi . "Dia punya perkebunan pinang di Kalimantan," kata Ridwan.

Setelah Jokowi, Menlu China Wang Yi Temui Prabowo Subianto

Berikut transkrip awal percakapan Ridwan Hakim (R), Luthfi Hasan Ishaaq (L), dan Bunda Putri (B) tanggal 27 Januari 2013:

L: Masih di kompleks DPR

R:
Di rumah Bunda. Bunda marah-marah

L:
Katanya waktu di Lembang, saya langsung telepon, kata Bunda jangan diberitahukan dulu. Saya takut terlambat, makanya saya telepon langsung. Karena bakal disepakati sebentar lagi. Supaya jangan terlambat diberi tahunya. Saya tak perlu kasih tahu dulu. Karenà setahu saya, prosesnya masih jauh

R: Tadi malam menteri di sini, sampai jam 1 pagi, katanya. Pernyataanya kan hari Jumat, malam Jumatnya dia di sini. Sambil ngomongin rapat

L: Kalau gitu gini aja, nanti kita coba dua arah. Siapa yang terbaiknya. Widhinya yang kita pegang 100 persen, biar satu komando

R: Bentar Bunda mau bicara dulu

B: Assalamualaikum, Ustaz

L: Bunda saya minta maaf baru bangun tidur

B: Bunda juga baru pulang jam 8, karena bosan di rumah sakit dari hari Jumat, pengen merokok. Ini lagi ngobrol sama Iwan (sapaan Ridwan). Kalau bangun, bakbuk-bakbuk, jangan Senin. Iwan bisa cover zakat di istana. Jangankan orang dekat siapa nanti. Ini alternatif saja hilang.

L: Waktu itu di depan Bunda, memberi tahu segera. Karena prosesnya sudah panjang supaya dihentikan prosesnya, untuk memperjuangkan yang namanya ... Udah hentikan nanti sampe arah yang...

B: ...Itu kan sahabatnya si manyun.

L: Siapa, si Widhi itu?

B:
Iya, orang dari DPD, kalau dari DPP sih nggak apa-apa?

L: Mungkin begini, memang mereka berbicara soal itu. Dia nanya yang tidak ada alternatif untuk gantikan yang lama itu. ... Langsung saya telepon

B: Itu 31 itu. Sekarang saya bilang ke Iwan, Bunda tak akan lagi bicara pada Pak Haji Susu. Bunda enggak akan negor lagi, enggak akan minta lagi, kalau sampai, harusnya kan hari ini, Fathan sudah duduk. Menurut Pak Haji. Kalau sampe ia dikabulkan, Bunda berhenti semuanya. Wan, Bunda tak mau dimainin. Apa yang Pak Haji Susu minta sama Bunda, bilang Pak Lurah kembali, semua Bunda kembali, masa Bunda seorang Fathan, Bunda dihianati. Kalau Fathannya sudah... Kita yang butuh dia. Sudah jangan bicara lagi Wan, Bunda capek

L: Kita sudah... Saya khawatir mereka jalan terus

B: Sampai dianter ke pintu jam 1 malam. Bunda bilang jangan dikasih alternatif, nanti alternatifnya yang dibesarin. Besok nggak ada namanya Fathan.

L: Saya tadi pagi ketemu sama dia, sama menteri-menteri lain.

B: Sekarang ini, Bunda ini jam 10 ditunggu Dipo kan? Sebelum dia ke JCC. Katanya kan, 'Bun, jadi nanti kita ketemu sama Mas Boed jam 2.45.' Nggak Bunda di Grand Hyatt  saja, supaya nggak ke mana-mana. Nah, kalau sudah begini, males kita urusin TPA-nya.

Nanti kalau Maret ada reshuffle, ya sudah saja, nanti saya ngomong sama Pak Lurah benar apa yang kamu bilang tentang Haji Susu itu, sudah babat saja. Bunda gituin aja, aman. Bunda disuruh ngurus beliau emang di atas satu orang, ini di atasnya Fathan.

L:
Bukan, maksud saya, dia kan decision maker, Bunda kan mengkondisikan para decision maker. Kerjaan lebih berat mengkondisikan pada decision maker daripada yang pengambil keputusan sendiri.

B:
Jadi kalo si Fathan itu kita minta tempatkan atau kita barter lah dengan dirjen, itu masih beratlah. Ini cuma untuk pintu masuk. Beratnya dimana? Dan Bunda kan nggak ngerti. Untuk satu ini saja deh, ntar juga penuh, ngapain di atas Bunda gak kenal orang. Kenapa Bunda harus milih, karena Bunda tahu kapasitas orang ini. Kalo gak tahu, waaah gak berani kita, mau ngejodoh-jodohin orang. Ini dunia akherat Bunda, gak berani.


Kembali pada perbincangan antara LHI dan Ridwan.


L : Siapapun yang di prospek pasti marah besar Bunda. Itu gimana ceritanya kok bisa begitu dia?

R: Saya nggak paham, yang jelas Bunda keki beneran

L: Siapapun yang disposisi dia pasti akan marah besar

L: Dia kan decision maker, itu otoritas dia. Sementara yang diminta dia bukan otoritas Bunda, Bunda hanya mengkondisikan orang-orang pengambil keputusan agar keputusannya sesuai apa yang dia mau dan lebih berat pekerjaan dia daripada pekerjaan menteri. Yang menentukan ya kewenangan dia sendiri

R:
Iya ini sampai dibatalin, harusnya selesai hari ini sama Dipo

L: Ya Allah, siapapun yang dibilang pasti akan .... Tidak menentukan hasil .... Tapi prosesnya ini sudah jalan. Kamu ngapain bawa Dipo?

Pokoknya kita atur belakangan. Dan kita sudah sepakat. Coba nanti telusuri apa dan bagaimana. Nanti penggantinya ini kita brain washing.

R: Nanti kita coba
(eh)

Aktris Teater Joo Sun Oak Meninggal Dunia, Mati Otak hingga Pilih Donorkan Organ Tubuh
Pangeran William dan istrinya, Kate Middleton memiliki tempat liburan favorit me

Pulau Ini Menjadi Tempat Berlibur Favorit Pangeran William dan Kate Middleton Bersama Anak-anaknya

Pangeran William dan istrinya, Kate Middleton memiliki tempat liburan favorit mereka yaitu surga berupa kepulauan subtropis yang mereka miliki.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024