Rugi Rp500 M, Pertamina Gandeng TNI Amankan Jalur Pipa di Sumsel

Pipa Pertamina yang dirusak.
Sumber :
  • Dok. Pertamina EP
VIVAnews
Respons Keraguan Pentolan Projo, Gibran Optimis Peluang Jokowi-Megawati Bertemu
- Upaya pembersihan lokasi pencurian minyak di pipa Pertamina jalur Tempino-Plaju terus dilakukan. Pada 15 Agustus 2013 lalu, dilakukan pembersihan kilang tradisional oleh aparat di Desa Simpang Bayat, Desa Bayat Ilir, Desa Pangkalan Bayat, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Timnas Indonesia U-23 Vs Australia U-23 Malam Ini

Setelah upaya itu berhasil dilakukan, PT Pertamina EP menandatangani perjanjian kerjasama pembinaan teritorial dan penyaluran bantuan CSR yang diwakili President Director PT Pertamina EP Syamsu Alam dan Mayor Jenderal TNI Meris Wiryadi, asisten teritorial KASAD. Penandatanganan ini langsung disaksikan Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan dan Kepala Staf Angkatan Darat Jendral TNI Moeldoko.
Inspiratif! Sejak Usia 15 Tahun Gabung UNICEF, Pemuda Ini Beri Les Gratis ke 10 Ribu Anak Pelosok


Agus Amperianto, Humas PT Pertamina, menyatakan bantuan CSR dari Direktur Utama PT Pertamina dan KSAD kepada masyarakat di beberapa desa sekitar jalur pipa berupa alat olahraga kepada karang taruna, 1.500 paket Sembako senilai Rp 600 juta, paket mainan kepada 64 PAUD, paket buku ke 64 sekolah, dan 100 handy talkie kepada aparat Koramil. Selain itu, juga dilakukan penanaman 100.000 pohon di sepanjang jalur pemompaan Tempino-Plaju sepanjang 265 kilometer.


"Kegiatan penandatanganan perjanjian kerjasama ini merupakan tindaklanjut dari nota kesepahaman yang telah ditandatangani sebelumnya oleh Direktur Umum Pertamina (Persero) dengan Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Moeldoko," kata Agus, Rabu 28 Agustus 2013.


Pertamina berharap agar masyarakat menjadi lebih proaktif bila kemudian hari mengetahui adanya upaya pencurian jalur pipa di wilayah kerja Pertamina. "Harus segera melapor kepada pihak berwajib. Karena aset negara perlu kita jaga bersama agar potensi hilangnya pendapatan negara dapat dihindarkan. Yang lebih penting, keberadaan kami memberikan manfaat bagi masyarakat," katanya.


Terkait upaya penjagaan yang dilakukan aparat gabungan TNI dan Polri serta pelibatan masyarakat pihaknya sangat mengapresiasi. Karena kondisi keamanan yang kondusif dan jaminan terhadap keselamatan operasi di seluruh jalur pipa.


"Maka kami dapat segera mengoperasikan pipa Tempino-Plaju secara penuh yang terhenti sejak Juli 2013 dan telah mengakibatkan kehilangan pendapatan negara hampir Rp 500 miliar selama 2013 ini," katanya.


Kilang Tradisional Ditutup


Upaya pihak Pertamina memberikan bantuan CSR kepada warga Desa Simpang Bayat, Desa Bayat Ilir, dan Desa Pangkalan Bayat, Kecamatan Bayung Lencir, Sumatera Selatan, tidak sepenuhnya mendapat sambutan positif. Pasalnya, warga yang sebelumnya mempunyai aktivitas di Kilang tradisional, saat ini terpaksa jadi pengangguran.


Mustamal Edi S, Kepala Desa Bayat Ilir, mengatakan ribuan warganya saat ini kebingungan memenuhi kebutuhan sehari-hari sebab mata pencarian di kilang tradisional sudah tidak bisa dilakukan. "Hingga saat ini belum ada solusi dari pemerintah dan Pertamina untuk mencarikan pengganti mata pencarian warga yang sudah tidak diperbolehkan," katanya, Rabu 28 Agustus 2013.


Padahal menurutnya, apa yang sudah dilakukan selama ini terhadap Kilang tradisional dilindungi payung hukum oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. "Untuk mengelola kilang tradisional harus melalui koperasi. Itu sudah kami lakukan. Tapi sekarang tetap tidak boleh dan ditutup. Jadi warga saya harus mencari mata pencarian yang lain," katanya.


Rata-rata warga Bayat kata Mustamal hidup dari kilang tradisional. Untuk itu, harus ada langkah nyata dan berkesinambungan untuk kehidupan warganya. "Kalau hanya pemberian sembako, satu hari saja habis. Setelah itu warga saya kesulitan lagi," katanya.


Seharusnya, warga yang tidak memiliki pekerjaan saat ini pasca penutupan kilang tradisional bisa diberikan bantuan bibit ikan atau bibit lainnya untuk bertani sehingga masyarakat mempunyai penghasilan baru yang menjanjikan. "Ini sudah saya sampaikan ke pemerintah dan Pertamina. Tapi belum ada realisasinya."


Ditanyakan sikap warga selanjutnya, Mustamal mengaku akan tetap mematuhi peraturan penutupan kilang tradisional. Namun dirinya berharap agar segera ada solusi dari pemerintah dan Pertamina. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya