12 Warga Asing Belajar Silat Kuno Minangkabau

Atraksi silat Minangkabau di Pariaman
Sumber :
  • Antara/ Iggoy el Fitra
VIVAnews
Survei di Atas 50 Persen, Elite Golkar Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar Ketimbang Jakarta
- Nagari Talang Babungo, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, melahirkan 12 pesilat Minang yang berasal dari lima negara. Dua belas warga asing itu telah menjalani pelatihan khusus dari 20 Agustus 2013 sampai 28 Agustus 2013.

Hubungannya Diduga Retak karena Orang Ketiga, Begini Kata Syifa Hadju Soal Perselingkuhan

Setelah menjalani latihan 10 hari, mereka ditahbiskan dengan prosesi adat sasaran Silat Minang yakni dengan dibalur minyak mendidih di sekujur tubuh. "Sebagai penghargaan, kami berikan semacam sertifikat kepadanya," kata Jufrizal, Ketua Umum Panitia Jambore Silat Internasional itu, kepada VIVAnews.com via telepon, Rabu 28 Agustus 2013.
Yandri Klaim Seluruh DPW dan DPD PAN Ingin Zulhas Kembali Ketua Umum


Menurut Jufrizal, mereka telah menguasai satu jurus Silek Tuo, salah satu jenis Silat Minang. Jurus tersebut terdiri dari lima sambuik, istilah untuk gerakan pertahanan. Dari lima sambuik itu dikembangkan menjadi tiga jenis gerakan lagi. Semua gerakan itu disatukan menjadi satu jurus. Selanjutnya mereka akan mengajarkan Silat Minang di negaranya masing-masing.


Sebelumnya, 12 warga asing dari Inggris, Italia, Irlandia, India dan Jamaika ini sudah bisa mengajarkan silat Minang di negaranya masing-masing. Namun, selama jambore di lembah Bukit Barisan Talang Babungo tepatnya di Sasaran Galanggang Aluang Bunian, kemampuan silat mereka dilengkapi dengan menguasai gerakan dan istilah dalam Silat Minang.


"Itu yang kami harapkan. Nanti Silat Minang diajarkannya di negara masing-masing dengan memakai istilah berbahasa Minang pula, bukan dalam bahasa negara mereka. Sehingga, di manapun silat Minang berkembang, jati dirinya selalu terjaga," kata Jufrizal.


Sebelum pulang ke negara masing-masing, mereka menjalani prosesi adat sasaran Silat Minang. Guru silat yang mengajarkan, memijat dengan menggunakan minyak yang masih mendidih. Ini bertujuan untuk memperbaiki saraf-saraf yang berada tidak pada tempatnya. Minyak itu akan terasa dingin ketika sampai di tubuhnya berkat kemampuan ilmu batin sang guru.


Dalam jambore ini, juga ada rangkaian acara festival pada tanggal 20 sampai 23 Agustus. Festival ini kusus untuk perguruan Silat Minang yang ada di Sumbar. Sebanyak 18 perguruan dengan sekitar 150 pesilat ikut meramaikan kegiatan ini. Ratusan pesilat tersebut memperagakan gerakan sesuai jenis silat yang dipelajari di sasarannya masing-masing.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya